hati yang terbatas
Hati Yang Terbatas

Hati Yang Terbatas

Reads
102
Votes
0
Parts
17
Vote
by Titikoma

Prolog

 Kinanti termenung menatap rinai hujan di balik jendela kaca kamarnya.

Embun hujan menghangat dengan hembusan napasnya yang dimainkan

di kaca.

Bayangan kemarin kembali merebak, dirinya merasa sangat sesak yang

sesungguhnya saat tangan Bagus menampar lalu mencoba mencekik

lehernya, dan masih terasa hingga detik ini.

Menyisakan perih hatinya dan sebuah akhir cinta kedua yang kembali

kandas. Cinta yang dibangun dengan jatuh bangun harus berakhir dan

benar-benar berakhir tanpa kompromi lagi.

Sepertinya hatinya kali ini sudah tidak lagi bisa memaafkan kembali, terlalu

lelah dan capek. Batas kesabaran hatinya sudah habis. Terlalu beresiko

juga apabila dirinya terus mempertahankan hubungan yang membuat

dirinya babak belur.

Sepertinya Kinanti harus mulai berpihak pada keluarga, keluarga yang

ditinggalkannya demi seorang pria kedua yang hampir tiga tahun

menemaninya dengan berbagai lara, walau juga harapan sebuah

kebahagiaan yang ingin Kinanti rengkuh.

Cinta yang menorehkan silih berganti bahagia, ketakutan dan lara. Tetapi

Kinanti selalu mempertahankan karena sebuah tekad yang akhirnya

disadari hanya membuat dirinya berputar dalam waktu yang membuatnya

was-was.

Tanpa Kinanti sadari sebenarnya cinta itu telah hilang lama, tapi dirinya

selalu bertahan atas nama kesetiaan? Pada akhirnya Kinanti merasa

kesabarannya hilang bersama kepingan cinta yang diharapkan akan

bersemayam sepanjang sisa hidupnya.

Berbagai kenangan bersama Bagus silih berganti menari di benaknya.

Telah banyak masalah terlewati, termasuk harus menguras air mata saat

bersitegang dengan keluarganya.

Kinanti berusaha selalu membela Bagus, nyatanya sekian hari pria yang

dicintai dan Kinanti takuti meninggalkannya itu semakin ringan tangan

dan menyeretnya dalam hubungan yang tidak membuat hatinya tenang

dan bahagia.

Kemarin tampaknya semua memang berakhir, sebuah akhir pacaran yang

sangat memalukan.

Bagaimana tidak! Di depan pak polisi, Bagus yang telah menampar dan

meninggalkan bekas merah di pipinya dan berusaha melukai dengan

mencekik lehernya dipaksa menyetujui sebuah perjanjian.

Kemarin napasnya tersengal-sengal, sepertinya ujung kematian sudah

tiba bila tidak ada orang yang memergoki di jalan belakang kantornya

saat dirinya diserang Bagus yang tengah kalap mata, mungkin sekarang

yang beredar adalah berita kematian dirinya, “Seorang kekasih yang tega

membunuh pacarnya saat pulang kantor.”

Bagaimana terpukulnya bunda dan ayah juga Kak Melati yang selalu

menentang hubungan dia dengan Bagus.

Tapi harus Kinanti akui memang dirinya takut kehilangan Bagus, setelah

kandas cinta pertamanya yang Kinanti sulit analisa kenapa juga harus

berakhir dengan begitu saja.

Hujan di luar semakin deras, dingin menyusup ke dalam raga.

Kemarin semua berakhir di depan seorang perwira polisi, Bagus harus

menandatangani sebuah surat perjanjian di atas materai berisikan

perjanjian kalau surat keputusan ini memuat pasal bahwa dia dan Kinanti

sudah sah putus.

Dengan alasan apa pun Bagus tidak bisa menemui Kinanti. Bagus tidak

bisa berkutik apa-apa karena memang semua bukti penyiksaan jelas

terpampang dan beberapa saksi-saksi membenarkan penyerangan yang

telah dilakukan Bagus kepada kekasihnya.

Sebuah kisah cinta tragis setelah hampir dua setengah tahun akhirnya

kandas di Kepolisian.


Download Titik & Koma

* Available on iPhone, iPad and all Android devices