Ya dengarlah sayangku aku mau kau jadi kekasihku Ya sambutlah cintamu berbagi kisah kasih berdua Lagu Sm*Sh berjudul Kisah Romantis mengalun indah di telingaku. Lagu itu pula yang membuyarkan seluruh mimpi indahku. Hari ini hari Sabtu pulang dari kantor lebih cepat dari biasanya. Makanya aku memanfaatkan dengan tidur siang. Baru setengah jam aku tidur siang malah ada telpon. “Aduh, siapa sih nelpon aku? Ganggu aku tidur aja!” gerutuku. Dengan mata terpejam tanganku meraba-raba mencari HP. Tak berapa lama HP telah berhasil kugenggam. Cepat-cepat aku menekan tombol Answer. Aku sudah hapal pencetan tombol HP jadi tanpa melihat pun aku tahu letak tombol answer. “Devi, kamu tuh jadi cewek ndablek1 banget sih? Sudah saya bilang jangan dekatin anak saya lagi masih aja ngeyel2 . Pokoknya kalau kamu masih mendekati Rifky, kamu bakal menyesal seumur hidupmu!” terdengar suara ccempreng seorang ibu dengan logat bahasa Jawanya yang medok. Mataku langsung melek mendengar suaranya. Aku hapal betul siapa pemilik suara tersebut. Siapa lagi kalau bukan suara ibunya Rifky? Aku menepuk kepalaku sendiri, mimpi apa aku tadi? Masa bangun tidur sudah dimaki-maki orang? Kalau yang maki-maki si bos besar sih aku sudah terbiasa. Nah, ini yang maki-maki ibunya Rifky. Rasanya itu sesuatu banget, nyesek tiga kuadrat. Tuuut … Tuuut Ibunya Rifky memutuskan hubungan telepon. Aku bengong. Ini ibu-ibu nggak sopan banget ya? Belum juga aku ngomong eh telepon sudah dimatikan. Ya, sudahlah mending aku tidur lagi.  1=bodoh 2=gak nurut Kuingin kau tahu dirimu di sini menanti dirimu HP-ku berdering lagi. Kali ini bunyinya lagu Ungu berjudul Cinta dalam Hati. Mendakan ada sms masuk. Kuklik open untuk membaca sms tersebut. From : Rifky Sayang Devi, sayang. Mala mini kita kencan yuk! Aku kangen banget sama kamu. Huft, baru aja ibunya maki-maki aku lewat telpon sekarang Rifky yang sms mengajakku kencan. Mereka bikin aku tambah pusing aja. Maaf, Rif aku nggak bisa. Soalnya aku sibuk sama Ivana. Send to Rifky Aku membalas sms Rifky sekenanya. Ya, aku memutuskan mulai sekarang akan menjauh dari Rifky. Aku nggak mau hubungan Rifky dan ibunya rusak gara-gara aku. Semoga aku kuat menerima cobaan ini. “Tahapan dalam cinta ada 3 yaitu : tahap pertama adalah masa saling mengenal karater satu sama lain. Tahap kedua adalah masa-masa titik kejenuhan yang menyebabkan munculnya orang ketiga. Sedangkan tahap yang ketiga alias yang terakhir adalah masa-masa pembuktian cinta.” “Kamu tahu nggak kenapa cinta kita sempat terpisah? Itu karena kita gagal melalui tahap akhir. Cinta ita waktu itu masih lemah, kita nggak nggak bisa membuktikan pada mereka (orang-orang yang menentang dan memisahkan) bahwa hanya maut yang bisa memisahkan cinta kita.” “Dev, kali ini kamu kan janji apapun yang terjadi kita nggak akan nyerah lagi dengan keadaan. Kita sama-sama buktikan pada mereka hanya maut yang bisa memisahkan cinta kita.” Kata-kata Rifky kembali terngiang di telingaku. Butiran Kristal bening akhirnya jatuh juga dari kelopak mataku. “Maafkan aku, Rif. Aku nggak bisa menepaati janji untuk mempertahankan cinta kita. Aku sadar kamu bukan jodohku. Biarlah cintamu hanya tersimpan rapi di hatiku,” ucapku sambil terisak. Aku menyapu air mata sendiri. “Seorang Devi Anggraini nggak boleh nangis hanya karena cowok! Ada atau nggak ada Rifky, aku harus tetap SEMANGAT!” ujarku menyemangati diri sendiri.