melepasmu untuk sementara
Melepasmu Untuk Sementara

Melepasmu Untuk Sementara

Reads
95
Votes
0
Parts
19
Vote
by Titikoma

Kebimbangan Hatiku

 8 Maret 2016 pukul 17.00 

Hari ini menjadi hari melelahkan bagiku. Pasalnya dari jam 8 pagi sampai 2 siang, aku mengisi 2 acara seminar menulis di Semarang. Belum lagi perjalanan Solo-Semarang memakan waktu 3 jam-an. Seperti sekarang ini, masih berada di mobil menuju pulang ke Solo. Rasanya sudah nggak sabar sampai ke rumah dan segera berhadapan dengan pulau kapuk tercinta. Di saat lelah seperti ini, enaknya mendengarkan music. Kata orang music mempunyai kekuatan magis yang mampu menghilangkan rasa lelah. Kutelusuri lagu-lagu si smartphone, memilih lagu yang pas dengan suasana hatiku. Akhirnya pilihanku tertuju pada lagu Zahra Damariva, Cinta tak terhadang. Walau badai datang Menghempas menerjang Ku yakin cinta kita tak terhadang. Seisi dunia kan memeluk kita Gelorakan cinta yang tak terpisahkan. Aku bersenandung kecil mengikuti alunan lagu yang kudengarkan. Ting! Alunan lagu tiba-tiba saja terhenti seiring masuknya sebuah pesan BBM. Kulirik layarnya ternyata dari Arizal Ridwan Maulana. Ini keajaiban buatku, biasanya dia nggak pernah chat aku duluan. Buru-buru aku membaca pesannya. Hay, Rin kamu lagi ngapain? Ajaib, rasa lelah yang bertengger di badan lenyap seketika. Arizal bukan saja jadi penyemangatku dalam berkarya namun dia juga mampu memberikan energy baru di badanku. Nggak salah aku mencintainya. Dengan semangat 45, aku mulai chat sama dia.  Aku : Hay juga, Rizal. Aku lagi di mobil nih perjalanan pulang ke Solo abis dari ngisi acara seminar di Semarang. Kamu sendiri lagi ngapain? Tumben chat aku? Arizal : Aku lagi nyantai aja kok. Waw, kamu sekarang makin keren ya Rin. Sedangkan aku dari dulu sampai sekarang gitu2 aja hidupku. Aku jadi malu sama kamu. Aku : Ah, kamu bisa aja, Zal. Aku belum ada apa-apanya kok. Btw kamu chat sama aku pacarmu nggak marah nih? Arizal : Pacarku yang mana? Hehehe. Nggaklah. Aku dah putus kok sama pacarku. Aku : Hah? Serius? Kalian putusan bukan karena aku kan? Aku pura-pura kaget mendengar mereka putusan. Padahal dalam hati senang bukan main, akhirnya ada kesempatan buatku memperjuangkan cinta pertama. Arizal : Kamu tenang aja, bukan karena kamu. Kami putusan karena kami ngerasa nggak cocok lagi aja. Mungkin dia bukan jodohku. “Kamu dah ngambil keputusan yang tepat Arizal. Dia memang bukan jodohmu, jodohmu itu aku.” Jeritku dalam hati. “Rin, lo kenapa senyum-senyum gitu? Lo nggak lagi sakit kan?” Athiyah ternyata memerhatikanku lagi senyum-senyum sendiri baca BBM Arizal “Ngaco. Gue senyum-senyum sendiri karena abis baca BBM dari Arizal.” “Emang dia kirim BBM apa?” Athiyah mulai kepo. “Dia ngasih tau aku bahwa dia dan pacarnya sudah putusan.” “Jangan-jangan lo senyum-senyum sendiri karena bahagia Arizal putus dengan pacarnya? Terus otak lo mikirin cara memperjuangkan cinta ke Arizal?” tebak Athiyah. Dan tebakan Athiyah benar 100%. “Hehehe … tau aja lo.” “Woy, inget lo itu dah dikhitbah ma Mas Adit.” “Eh? Emang nggak boleh ya cewek yang udah dikhitbah cowok  memperjuangkan cinta ke cowok lain?” tanyaku meminta pendapat Athiyah. Dia paling tau tentang ayat A-Qur’an dan hadist. “Wah, kalau itu gue nggak tau. Tapi yang jelas ada sebuah hadist yang berbunyi, ‘Tidak boleh lelaki muslim mengkhitbah atas khitbah saudaranya, sampai ia menikahinya atau ia tinggalkan (tidak jadi menikah.)” [7] “Coba deh lo bayangin, kalau lo memperjuangkan cinta ke Arizal terus Arizal mengkhitbah lo berarti Arizal dah ngelakuin sesuatu yang diharamkan Allah. Jadi menurut gue lo kasih jawaban dulu ke Mas Adit. Kasian dia diphp-in.” “Itu dia gue masih bingung mau ngasih jawaban apa ke Mas Adit. Gue takutnya kalau gue nolak Mas Adit terus memperjuangkan cinta ke Arizal terus ujungnya gue juga ditolak Arizal, kan rugi dua kali.” “Itu namanya karma. Dan derita lo juga.” Aish, Athiyah nyebelin. “Eh, kalau lo jadi gue, lo bakal milih Arizal atau Mas Adit?” “Milih siapa ya?” Mimik wajah Athiyah berubah, seperti orang yang lagi berpikir keras. “Gue nggak milih dua-duanya. Abis mereka bukan tipe gue sih. Daripada lo bingung, mending lo sholat istikharah deh. Minta petunjuk sama Allah tentang siapa yang akan jadi imam lo,” ucap Athiyah. Sholat Istikharah adalah sholat sunnah yang dikerjakan untuk meminta petunjuk Allah oleh mereka yang berada di antara beberapa pilihan dan merasa ragu-ragu untuk memilih atau saat akan memutuskan sesuatu hal. 7=HR. Bukhari Senyum sumringah terpancar jelas di wajahku. Sepertinya benar yang dikatakan Athiyah, sholat istikharah adalah solusi terbaik mengatasi kebimbangan hatiku. Mendadak hatiku ragu, pasalnya aku nggak tau cara sholat istikharah. Ah, masalah itu gampang. Kan bisa tanya di mbah Google. Pukul 02.00 wib Rebahan ke kanan salah, ke kiri juga salah. Bolak baik gimana pun juga mata ini tetap nggak bisa dipejamkan. Kulirik Athiyah, dia lagi ngorok. Di rumahku ini Cuma 2 kamar. 1 kamar buat Pak dhe dan budhe, terpaksa  deh tidurnya bareng Athiyah. Penyebab utama aku nggak bisa pasti karena memikirkan Mas Adit dan Arizal. Ada baiknya aku sholat istikharah sekarang. HP mana HP? Aku mencari HP ingin browsing tata cara sholat istikharah di situs interner. Kuraba-raba tempat tidur, HP nggak kunjung kutemukan. Ketika buka bantal eh ternyata ada. Salat istikharah boleh dikerjakan paling sedikit dua rakaat atau dua belas rakaat (enam saam). Selepas membaca Al-Fatihah pada rakaat yang pertama, diutamakan membaca surah Al-Kafirun (1 kali). Dan pada rakaat kedua diutamakan membaca surah Al-Ikhlas (1 kali). aNamun untuk surah lainnya tetap diperbolehkan selepas membaca Al-Fatihah. Setelah salam dilanjutkan doa istikharah kemudian memohon petunjuk dan mengutarakan masalah yang dihadapi. [8] Ya, aku kini mengerti tentang tata cara sholat istikharah. Nggak susah rupanya. Pelan-pelan aku turun dari tempat tidur, lalu ngesot menuju tempat berwudhu. Hanya dalam 8 menit, aku telat menyelesaikan dua rakaat sholat istikharah seperti yang tertulis di situs internet. Sekarang aku tinggal membaca doa dan mengutarakan masalah. Kuangkat tangan. 8=sumber dari wikipedia “Ya Allah aku memohon petunjuk kebaikan kepada-Mu dengan ilmu-Mu. Saat ini aku lagi dilemma akan jawaban atas khitbah Mas Adit. Satu sisi aku mencintainya namun di sisi lain aku ragu dengannya sebab hatiku juga mencintai orang lain. Ya Allah tolong tunjukkan kepadaku, siapa imamku sesungguhnya? Ya Allah, seandainya engkau tahu bahwa Mas Adit aik untukku dalam agamaku, kehidupanku dan jalan hidupku, mudahkanlah bagiku bersatu dengannya di pelaminan. Namun jika engkau tahu bahwa dia buruk untukku, agamaku serta jalan hidupku maka jauhkan aku darinya. Tetapkan bagiku kebaikan dimanapun aku berada dan ridhailah aku dengan keibaikan itu.” Usai menumpahkan segala kebimbanganku pada Sang Pencipta, hati ini rasanya plong. Beban berat seakan terangkat dalam sekejap. Aku yakin habis ini pasti bisa tidur nyenak. Aku berharap Allah segera memberikan petunjuk untukku.


Download Titik & Koma

* Available on iPhone, iPad and all Android devices