melupakan
Melupakan

Melupakan

Reads
72
Votes
0
Parts
17
Vote
by Titikoma

Agatha Zahra

Agatha Zahra gadis jangkung berwajah manis tengah memandang hujan dari balik kaca kamarnya yang terletak di lantai 2. Hari Minggu ini seharian dihabiskan hanya dengan membaca buku-buku Agatha Christie penulis detektif favoritnya. Dan kebiasan hari Minggu hanya berjibaku dengan buku-buku hampir setengah tahun ini Agatha lewati. Setelah sebuah drama keluarga yang memang sudah usai. Tak ada lagi happy nice weekend untuk bisa menghabiskan akhir Minggu bersama papa, mama dan Kak Andi. Setengah tahun ini setiap akhir minggu hanya dihabiskan dengan kesendirian dan kesepian. Sempat sih beberapa kali mama menemani, jika pas beliau tidak harus ada acara kantor atau pekerjaan yang menuntut mama pergi. Ya mama jarang sekali di rumah. Bertambah jarang setelah bercerai dengan papa setengah tahun lalu. Mama dengan alasan harus mencari uang yang lebih banyak, demi mempertahankan rumah kami agar tidak disita. Rumah yang menyisakan kenangan dengan papa. Juga semakin banyak kebutuhan materi untuk dirinya dan Kak Andi, sekolah zaman sekarang mana ada yang murah. Entahlah apa yang mama cari, apakah semata uang ... uang ... dan uang? Ataukah mama juga tengah gundah berusaha membunuh kesepian setelah tanpa papa di sampingnya. Papa yang sudah mendampingi selama hampir 20 tahun. Tentu masa yang sulit dilewati, tiba-tiba apa yang telah menjadi kepercayaan di antara mama dan papa harus terkoyak, karena ada pihak ketiga yang memasuki di antara mereka. Entahlah Agatha dan Andi sepertinya tidak sepenuhnya paham siapa yang salah diantara orang tua mereka? Yang jelas perpisahan mama dan papa membuat hati Agatha terluka, dirinya memilih sementara menenangkan pilu dalam diam.  Membaca buku-buku Agatha Christie membuat dirinya ikut merasakan seperti seorang detektif yang tengah memecahkan sebuah kasus. Dan ini lebih menyenangkan dibandingkan harus memikirkan hal yang basi! Siapa yang dipersalahkan mama atau papa sehingga rumah bertingkat dua ini setengah tahun menjadi sunyi. Papa! Ya papa sosok yang humoris. Yang selalu membuat Agatha merasa tenang bermanja-manja dengannya. Papa yang lebih menuruti apa yang dia inginkan dibandingkan mama yang lebih hitungan! Tepatnya perhitungan untuk mengeluarkan uang. Papa tak akan menolak membelikan kaos, sepatu, tas, atau kosmetik bermerk Channel, Zara, H&M, dan lain sebagainya. Tanpa dengan wejangan macam-macam, papa langsung mengajak ke mall dan membelikan. Hemmm sementara mama sudah tidak berniat membelikan, tapi yang ada wejangannya panjaaaang seperti kereta api. Yang harus berhematlah, untuk apa beli-beli banyak barang bermerek yang super mahal, lebih baik ditabung atau dibelikan barang beharga sekalian seperti emas daripada dibeli untuk hal-hal yang sifatnya sementara. Ya mama sosok perhitungan, hemat, pekerja keras, agak kaku, dan tegas. Sementara papa lebih humoris, santai, dimintai uang juga enggak pelitpelit seperti mama. Ah tentu perceraian papa dan mama enggak enak juga buat Agatha yang biasa mendapat barang-barang mewah dengan mudah. Sekarang dengan mama apa-apa dibatasi, rasanya kangen juga dengan kehidupan setengah tahun lalu saat apa-apa dapat dipenuhi. Ingin tas, baju, sepatu, gadget, pergi jalan-jalan tidak harus menunggu lama, andai saja papa tidak tergoda perempuan yang membuat keluarganya harus hancur. Dan sekarang papa dan istri barunya sudah tinggal bersama lagi. Mungkin kalau mereka tidak tinggal bersama, sepertinya bisa saja Agatha memilih tinggal dengan papa yang lebih menjamin kemudahan dan kemewahan. Setengah tahun ini belajar untuk hidup apa adanya dan buat Agatha Zahra ini sangat membosankan!  Tapi tak ada pilihan yang lebih baik lagi, sampai mungkin ada kesempatan untuk bisa hidup mewah saat tak ada papa di sisinya. Agatha sebenarnya juga tengah berpikir keras, untuk bisa kembali menjalani kemewahan seperti waktu lalu. Dirinya mulai berpikir untuk mendapat pekerjaan sambilan yang bisa menghasilkan uang banyak. Agatha tersadar ... cukup setengah tahun ini dirinya merasa terpuruk dan hanya asik dengan buku-buku Agatha Christie. Mencoba menjalani kehidupan yang berbeda dengan waktu lalu kehidupan yang mewah. Sejujurnya cara ini bukan hal yang buruk sih, tapi entah kenapa hatinya rindu kemewahan barang-barang trend dan juga sanjungan teman-teman saat dia bisa pamer memakainya. Ada yang hilang sekarang rasanya ... kemewahan dan rasa hangat perhatian papa yang Agatha tidak tahu harus kemana mencari penggantinya itu semua.  Tapi sepertinya ada jalan! Itu yang Agatha yakini seyakin dengan penulis Agatha Christie yang membuat cerita misteri, membolak-balik keadaan, memecahkan masalah kasus-kasus kejahatan dalam novel-novel detektifnya. Agatha yakin ada jalan untuk bisa kembali menjalani kehidupan mewah dan mendapatkan kehangatan perhatian seperti papa nya Agatha memandang keluar, hujan tidak lagi deras menyisakan rintik dan semburat kecerahan walau sesaat. Ada garis melengkung berwarna-warni indah terlihat dari balik kaca jendela kamarnya. Tampak jelas saat jendela dibuka dan Agatha menikmati sore sunyi dengan seulas senyum untuk menyambut besok lebih percaya diri. Percaya diri dengan apa yang melekat dalam dirinya, kecantikan, kemampuan, dan kepintaran yang akan merubah setengah tahun kesunyian menjadi hidup yang lebih berwarna.


Download Titik & Koma

* Available on iPhone, iPad and all Android devices