nona manis ( halusinada )
Nona Manis ( Halusinada )

Nona Manis ( Halusinada )

Reads
29
Votes
0
Parts
1
Vote
by Titikoma

Nona Manis

Seorang gadis cantik bernama Nona, berusia 25 tahun. Dia masuk ke mobil. Sesaat kemudian dia tancap gas. Sesekali Nona melirik wajahnya di kaca mobil. Wajahnya kelihatan agak lelah.

Tiba-tiba Nona menguap. Matanya terasa ngantuk. Biar menghilangkan kantuk, dia pun menyalakan radio dan mencari channel kesukaannya. Akhirnya dia menemukan channel radio yang dia mau dengerin. Kedua penyiarnya lagi ngomongin lagi anak anak apa yang mereka suka.

“Oke ... oke! Malem ini nih,gue mau nostalgia dikit. Gue mau nanya sama lo semua,apa lagu masa kecil kesukaan lo? Hayo apa?” tanya penyiar radio yang cewek.

“Kalo gue sih suka itu tuh... potong bebek angsa … masak di kualiiiiii... mantan minta dansa,” sahut penyiar radio yang cowok seraya menyanyikan lagu favoritnya di masa kecil.

Mereka nyanyi sambil ketawa tawa.

Mobil berhenti di lampu merah, Nona dengerin sambil sibuk cek HP-nya.

“Kalo kesukaan gue itu tuh...” Penyiar yang cewek mulai menyanyi. “Nonnaaa manis siapa yang punya... nona manis siapa yang punya... “

“Pacaaar elo siapa yang punya... yang punya... kita semuaaa...”

Mereka ngakak ketawa. Nona pun sempet ketawa

Lampu merah telah berubah jadi hijau. Nona tancap gas dan ngga liat dari simpang jalan masih ada mobil lain dan BAM! Mobil Nona oleng dan terpental jauh.

Setengah sadar, Nona merasakan sekujur tubuhnya remuk dan kepalanya terasa berat. Perlahan pandangannya mengabur. Dalam sekejap semua gelap.

***

Ada mesin mesin di kamar rumah sakit... alat itu terhubung ke jari Nona yang mungil dan kurus.

Kepalanya dibalut perban, wajahnya penuh luka. Di sampingnya ada ibunya, Tiara yang lagi bicara sama dokter. “Dok, gimana keadaan anak saya?”

Ibunya menatap dia dengan tatapan datar. Nona menatap mereka bingung. “Saya siapa? Ada di mana? Dan kalian di siapa?”

Dokter memeriksa Nona. “Kecelakaan tersebut membuat benturan keras di kepala Nona. Sepertinya Nona mengalami amnesia sementara. Namun, tetap harus menjalani periksaan menyeluruh.”

Nona cuma memperhatikan mereka dengan bingung, dia ngga tau siapa mereka.

Tiara deketin Nona. “Kamu bernama Nona. Ini Ibu, Sayang.”

Nona menatap ibunya dengan bingung.

***

Tiga minggu kemudian.

Nona telah diizinkan pulang. Sesampai di rumah, Nona kaget karena rumahnya ramai disambut Agung dan rekan kerjanya yang lain. Satu per satu rekan kerjanya memperkenalkan diri. Mereka berusaha memancing ingatakan Nona kembali. Nona terlihat sangat bingung dengan suasana sekitar karna merasa asing dengan rumah tersebut,. Nona memperhatikan foto-foto yang terpajang didinding rumah sambil ditemani oleh Agung.

Nona dituntun Tiara duduk di ruang tamu. Tiara beranjak ke kamar. Tak lama kemudian Tiara membawa banyak album foto. Tiara menperlihatkan satu per satu foto ke Nona.

“Nah, ini waktu kamu ulang tahun ke 17.” Tiara menunjuk foto Nona mengenakan dress pink dan sedang meniup lilin angka 17.

“Nah, kalua ini waktu kamu pertama kerja,” tunjuk Tiara di foto Nona mengenakan kemeja putih dan blazer hitam.

Nona menatap foto satu per satu. Di halaman berikutnya ada foto dia bersama Agung. Dia senyum melihat gaya mereka yang lucu.

Agung tersenyum. “Itu waktu kita lagi outing ke puncak.”

“Bu, kok nggak ada fotoku waktu kecil ya?”

Tiara terdiam. Raut wajahnya terlihat muram. Dia lalu menutup album foto.

“Ibu siapin makanan kesukaan kamu ya?” ucap Tiara.

Nona tetap diam. Dia sibuk menatap foto-foto di rumah itu. Agung mendekat kea rah Nona. “Lo udah inget sesuatu?”

Nona menggelengkan kepalanya. Dia masih bingung kenapa ibunya tidak menjawab pertanyaannya.

***

Jam menunjukan pukul 1 dini hari. Nona tidak bisa tidur karena sibuk memikirkan identitas dan jati dirinya. Tak lama, Nona beranjak dari tempat tidur. Dia membuka pintu kama. Lalu, keluar dari kamar sambil menatap sekeliling...

Begitu melihat keadaan aman. Dia langsung berjalan ke kamar ibunya.

Dia buka kamar ibunya perlahan. Lantuan suara lagu Jawa terdengar melantun pelan di kamar ibunya.Tiara sedang tertidur lelap dan menghadap ke arah lain. Nona masuk dan menutup pintunya perlahan.

Dia berjalan ke arah lemari. Hatinya mengatakan ada sebuah petunjuk di lemari ini. Benar saja, ketika lemari dibuka masih banyak album foto yang belum ditunjukkan ke Nona. Dia keluarkan album album yang ibunya simpan.

Dia lalu duduk di lantai dan menatap foto itu satu per satu. Dia liat foto-foto zaman ibu dan ayahnya pacaran, menikah, sampai ibunya hamil dan melahirkan.

Setelah ibunya melahirkan, foto-foto ibunya selalu sendiri atau hanya dengan seorang bayi laki-laki. Ayahnya ngga pernah kelihatan lagi.

Nona bingung.

Dia terus melihat foto foto itu dan ada foto anak laki laki itu yang semakin besar. Nona terkejut.kok Ibunya sama anak laki laki semua? Dia mana?

Dia ambil foto itu dan liat belakangnya.

"Aku dan Nino 1989."

Nona

Nino?

Nona berusaha mengingat dan tiba-tiba kepalanya sakit.

***

Nino yang berumur sekitar 4 atau 5 tahun. Nino lagi didandanin ibunya pake wig, di sisirin di depan kaca.

“Kalo kamu jadi anak perempuan yang cantik, pasti ayah kamu akan kembali.”

Nino diam, belum mengerti.

Nino pulang sekolah masuk ke rumah, tapi ngga memakai wignya. Tiara langsung ngamuk dan menampar Nino. “MANA WIGNYA? KENAPA WIGNYA NGGA DIPAKE? HAH?? KENAPA?”

Nino nangis.

Tiara tarik tasnya dan buka, ternyata wignya berada di dalam. Dia ambil wig itu dengan kasar dan dia pukul Nino dengan wig itu sambil berteriak seperti orang gila.

“KALAU BEGINI CARANYA, AYAH KAMU NGGA AKAN PERNAH KEMBALI!”

Ingatan Nona beralih ketika menyaksikan ayah dan ibunya bertengkar hebat. Ayahnya berteriak karena kecewa ibunya melahirkan anak laki-laki bukan perempuan. Entah apa yang membuat ayahnya sangat menginginkan anak perempuan.

Setelah pertengkaran hebat itu, ayah Nona pergi dari rumah.

Nona baru mengingat semuanya. Dia menangis terisak isak. Tiba-tiba dia menyadari kalau ada tangan yang terulurkan ke arahnya.

Nona mengulurkan tangannya ke ibunya.

“Maafin Ibu, Sayang. Ibu telah memaksamu jadi perempuan selama ini.”

Download Titik & Koma

* Available on iPhone, iPad and all Android devices