Ada Apa Dengan Rasi

Reads
197
Votes
0
Parts
16
Vote
by Titikoma

8. Rasiiii!

Maya, maaf sudah membuatmu khawatir
Selopmu nggak hilang sebenernya,
Aku menyembunyikannya, maaf.
Rasi.
Maya menemukan selopnya kembali di rak sepatu yang berada di depan kamar, bersama secarik kertas berisi permintaan maaf. Tangan gadis kecil itu lantas meremas kertas yang baru saja dia baca isinya. Geram, marah, bercampur menjadi satu.
“Rasiiiiii...!”
Teriakan Maya menggema di seantero asrama Lily, membuat Rasi yang masih berada di kamar mandi tergopoh-gopoh menemuinya.
“Ya, May. Ada apa?” tanyanya polos.
Maya kembali menggeram. “Katakan, apa maksudnya ini?” sentaknya sambil melempar kertas yang sudah menjadi remasan.
Rasi menangkap kertas yang terlempar ke arahnya dengan sigap. Kertas yang tadi pagi dia selipkan di antara selop Maya. Ya, kebiasaan jailnya memang belum hilang.
Dia penasaran mengapa Maya memakai sandal buluk itu ke mana-mana, padahal dia juga memiliki beberapa sandal yang lebih bagus. Mana dia tahu tentang sejarah sandal itu dan alasan Maya terus memakainya. Yang dia tahu, rasa penasaran itu berujung pada kejailan. Dia menyembunyikan sandal Maya ketika gadis itu sedang shalat di masjid. Dia sengaja masuk paling terakhir agar bisa melakukan aksinya itu.
“Jadi, kamu sengaja mencuri selopku?”
“Aku nggak mencurinya, May, cuma menyembunyikannya.”
“Sama aja. Toh kamu mengambilnya tanpa izin dariku. Itu namanya mencuri!”
“Aku nggak mencuri, May!” Rasi masih berusaha membela diri. Dia tidak merasa telah mencuri sandal Maya. Dia hanya sedang iseng dan penasaran kenapa Maya sangat menyukai sandal jelek itu. Tidak ada sebersit keinginan dalam hatinya untuk mencuri, baik itu sandal maupun barang lainnya yang ada di dalam asrama itu. Lagi pula untuk apa? Keluarganya berkecukupan, dia tinggal meminta apa yang diinginkan.
“Terus kenapa kamu nyembunyiin selopku? Hah?” Maya bertanya dengan nada kasar. Dia benar-benar marah, dan tak mengerti apa alasan Rasi menyembunyikan selopnya.
“Itu... aku....”
“Nggak bisa jawab, kan?” Maya menatap sinis pada Rasi, membuat Rasi begidik. Tatapan itu mengingatkannya pada teman-temannya di Surabaya. Lalu Rasi semakin terperanjat saat Maya berteriak memanggil Septa.
“Kamu ngapain manggil Mbak Septa, May?” tanya Rasi gugup.
“Ya mau ngaduin kamulah. Enak aja. Udah berbuat sejahat ini dan kamu nggak mau diaduin?”
Septa datang tergopoh-gopoh. Gadis itu sampai menyingsingkan roknya hingga di atas mata kaki. “Ada apa sih, May? Kenapa kamu teriak-teriak kayak gitu? Sandalmu ilang lagi?”
Maya menggeleng, bibirnya masih memberengut. “Bukan, Mbak. Selop Maya yang kemarin udah ketemu....”
“Alhamdulillaaaahh... ketemu di mana?”
“Disembunyiin sama Rasi.” Maya melirik sedikit ke arah Rasi yang menunduk. Kening Septa berkerut tipis, lalu ikut memandang Rasi.
“Bener, Rasi?” tanyanya pelan.
Takut-takut, Rasi mengangguk. “Iya, Mbak. Maaf, Rasi cuma iseng kemarin itu. Rasi penasaran aja kenapa Maya suka banget pakai selop itu. Rasi cuma kepengin tahu ekspresinya waktu tahu selopnya ilang. Rasi nggak ada niat nyuri, Mbak, apalagi niat nyakitin Maya.”
“Nah, udah denger kan, May. Maafinlah, Allah aja Maha Pengampun, masa kamu enggak mau maafin Rasi? Emang kamu siapa?” Septa terkekeh sendiri mendengar kalimat yang keluar spontan dari mulutnya. Dia merasa pernah mendengar kalimat itu sebelumnya, tapi entah di mana.
“Tapi, Mbak....”
“Atau kamu mau kita lapor ke Pak Ustaz, biar beliau yang nentuin kamu harus maafin Rasi atau enggak?”
Maya merengut. Dia tak ingin masalah ini sampai pada Ustaz Faruq dan malah akan membuatnya dihukum. Jalan satu-satunya adalah dengan memaafkan Rasi, meski dengan terpaksa. Hatinya belum ikhlas, dia masih sebal karena Rasi berbuat seenaknya.
Rasi yang pertama kali mengulurkan tangannya untuk meminta maaf. Maya hanya membalas uluran tangan itu dengan menjabatnya sekilas. Rasi menghela napas, dia tahu Maya sebenarnya belum mau memaafkannya.
Baru saja dia merasa senang karena mendapatkan teman yang sama-sama menyukai bintang. Rasi dan Maya bahkan menamai pertemanan mereka sebagai Laskar Bintang. Buku-buku yang dibawa Rasi sudah habis dilahap oleh Maya. Tetapi kini, Laskar Bintang yang baru saja terbentuk harus rusak karena keisengannya.
Untuk pertama kalinya, Rasi merasa menyesal telah melakukan sebuah keisengan konyol.

Download Titik & Koma

* Available on iPhone, iPad and all Android devices