Kastil Piano

Reads
138
Votes
0
Parts
8
Vote
by Titikoma

4. Obsesi 1

Selina menatap kosong, berdiri di balkon kamarnya. Seperti orang yang tak memiliki harapan hidup. Ia bahkan berpikir untuk gantung saja atau melompat sekarang juga. Tapi omongan Kikan dan Tina menghantui pikirannya. Kata mereka, “Hanya pecundang yang menyelesaikan masalah dengan bunuh diri!”
Selina tidak akan membuat kematiannya semengenaskan itu. Dilabeli pecundang adalah mimpi buruk bagi Selina. Ia benci harga dirinya diinjak-injak. Sekalipun dirinya telah mati. Selina tak sudi dicap sebagai pecundang. Karena dia memang bukan pecundang.
“Pokoknya Mama akan kurung kamu. Biar kamu intropeksi diri,” jelas Ariny tegas pada putrinya. Sebenarnya tidak lama. Hanya dua hari, Selina tidak boleh keluar kamar. Mulai dari sabtu sore sampai senin malam. Selina tidak bisa bersepeda lagi. Sial! Padahal kompetisi semakin dekat. Harusnya dia berlatih mati-matian.
Tak ada alasan hidup yang lebih kuat saat ini selain sepeda. Untuk membuktikan jika dirinya juga bisa dipandang, seenggaknya memenangkan kompetisi cukup membanggakan. Meskipun tak akan ada yang bangga atau mengagumi kehebatannya bersepeda.
Di depan rumah, tampak Fandi tengah sibuk bolak balik dengan sepedanya. Cowok itu benar-benar berlatih keras. Bisa kalah Selina jika terus begini. Bosan, gadis itu kembali masuk kamar. Menghidupkan komputernya. Mencari cara dan teknik-teknik bersepeda yang baik. Bagaimana dia bisa memenangkan perlombaan nanti. Pokoknya ia tak boleh kalah dari cowok itu.
Ada satu iklan yang menarik perhatiannya. Sebuah kalimat promosi di banner iklan dengan tulisan besar-besar :
INGIN SEMUA IMPIANMU TERWUJUD, HUBUNGI KAMI. TOKO ANTIK MENJUAL SERBA-SERBI KEAJAIBAN!
Benar-benar iklan yang aneh dan tidak jelas. Selina penasaran, mengklik iklan itu yang langsung membawanya ke satu situs penjualan online. Di sana, ada banyak barang-barang antik yang bisa dipesan.
PERCAYA ATAU TIDAK PERCAYA! BENDA-BENDA INI ADALAH BENDA KERAMAT PENGABUL IMPIAN. GARANSI SATU BULAN. JIKA ANDA TIDAK PUAS, UANG KEMBALI!
Lumayan menjanjikan. Ia melihat daftar barang-barang pilihan yang dijual. Ada diary kusam, jam tangan aneh dengan bentuk segitiga dan berwarna perak, sepatu yang terbuat dari kayu, dan banyak lagi benda-benda jelek menurutnya. Sampai dipaling akhir, Selina scroll ke bawah ia baru menemukan sebuah benda yang tampak paling memukau di antara yang lain.
LIMITED EDITION! HANYA SATU-SATUNYA. SEGERA MILIKI ATAU ANDA AKAN MENYESAL.
Namanya pun cukup unik. Kastil Piano. Sebuah benda transparan mirip bangunan kastil kuno yang di dalamnya terdapat piano. Ada 2 benda yang tampak di sana. Selain piano, juga ada gulungan papyrus yang dililit tali emas. Sungguh keren! Selina belum pernah melihat benda seperti ini sebelumnya. Ia harus memiliki benda ini.
Tanpa pikir panjang lagi, Selina menyetujui pembelian dan membayar lewat sms M-Banking.
BARANG AKAN DATANG NANTI SORE. JANGAN KHAWATIR, KAMI FAST RESPON. TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN DAN KEPERCAYAANNYA. MULAILAH PERMINTAAN SEKARANG JUGA, AGAR HIDUPMU LEBIH BAHAGIA!
Halah! Benar-benar membual. Selina jadi ingat Ibunya. Iklan ini persis seperti kalimat-kalimat bualan Ibunya tentang prediksi kehidupan seseorang. Sejauh yang Selina tahu, Ibunya sama sekali tidak memiliki ilmu-ilmu khusus seperti anggapan orang-orang. Dia hanyalah perempuan yang peka dan teliti. Cara ibunya hanyalah menghubungkan satu kejadian dengan kejadian yang lain. Lalu menarik kesimpulan untuk apa yang akan terjadi selanjutnya. Hanya saja, orang-orang terlalu bodoh dengan cara Ibunya yang benar-benar memiliki kejelian itu.
Taktik Ibu Selina adalah mewawancarai kliennya secara garis besar. Keluhan dan segala uneg-uneg hati mereka. Dengan kecerdasan yang dimiliki, Ibu Selina mengait-ngaitkan setiap kejadian sampai terbentuk kesimpulan yang kemungkinan 75 persen pasti terjadi.
Selina membuang semua pikiran tentang Ibunya yang sama sekali tidak penting untuk dipikirkan. Karena Ibunya sendiri tidak pernah memikirkan apa-apa tentangnya. Untung ada sisa uang di tabungan. Setidaknya ia bisa menggunakan itu untuk memiliki benda tersebut. Selina tertarik bukan karena iming-iming pengabulan. Tapi dia tertarik karena desainnya begitu unik. Bisa menjadi bahan menggambarnya kalau dia rindu Ayah.
***
Sore segera tiba. Paketan datang ke rumah. Seorang kurir mengantar dan diterima oleh Ibunya. Selina senang, saat Ibunya membuka pintu. Meski ia memasang muka datar, karena tak ingin Ibunya melihat wajah bahagianya.
Selama ini, Selina selalu memasang wajah jutek di depan Ibunya. Entahlah. Senyuman hanyalah basa-basi bagi Selina.
“Ada paketan,” ucap Ariny. Yang tampak kebingungan. Karena di paket tak nampak alamat pengirim. Rada aneh.
“Dari siapa?” tanyanya kepo. Selina mengangkat bahu cuek. Ibunya menarik napas, paham jika putrinya marah padanya. Tapi ini demi kebaikan Selina.
Tanpa bicara lagi, Ibu Selina keluar kamar meninggalkan bingkisan itu. Cepat-cepat Selina menutup pintu kamar. Ia membuka tak sabar bungkusan cokelat yang melilit.
“Woaah kereen!” pujinya mengangkat tinggi Kastil Piano. “Ini seperti Kastil beneran. Kastil berlian,” tandasnya. Selina melihat gembok bening yang tergantung di kastil itu. Ia membalikkan gembok, tampak ada instruksi di sana.
TANAMKAN JARIMU DI CEKUNGAN GEMBOK. KATAKAN “TRALALA TRILILI” MAKA KASTIL PIANO AKAN MENJADI MILIKMU.
Selina tak membuang waktu. Ia melakukan perintah itu. Dan ajaib, seketika Kastil Piano atapnya naik sendiri, terbuka.
“Wow!” Selina menatap takjub.
“Gila ini keren banget.” Ia mengagumi isi di dalamnya. Ada gulungan kertas papyrus dililit tali emas, dan piano mini. Selina menekan nekan tut sebarangan yang berfungsi dengan baik. Meski ukurannya tidak lebih dari lima belas senti, piano mungil di dalam kastil itu memiliki fungsi yang sama selayaknya piano betulan. Ia kira itu hanya pemanis. Matanya kembali menatap kertas papyrus di sisi piano membuka gulungannya.
Sebuah tulisan latin, yang penuh sinar. Selina takjub. Gilaaa! Ia nyaris tak percaya. Bagaimana bisa tulisan itu mengeluarkan sinar?
SELAMAT DATANG, SELINA. KASTIL PIANO INI MILIKMU. KEPADA TUAN KAMI, KAMI AKAN TUNDUK. KATAKAN APA YANG INGIN KAMU KATAKAN, MAKA SEMUA AKAN MENJADI MILIKMU.
Pikirannya menjadi sedikit tergoyahkan. Apakah Selina harus mempercayai jika benda ini beanr-benar memiliki sihir? Hatinya dilanda penasaran. Lekas ia membaca instruksi lanjutannya.
SEBUT PERMINTAANMU, LALU BACA MANTERA “HULALA HULALA SEMUA AKAN MENJADI NYATA!”
Hanya begitu saja? Ini benar-benar lelucon. Tapi Selina mencobanya. Berpikir sejenak, apa, ya ... apa yang ia inginkan untuk membuktikan kebenaran kotak ini.
AKU INGIN ES KRIM HULALA HULALA SEMUA AKAN MENJADI NYATA.
Tanpa perlu menunggu satu menit, mendadak sebuah eskrim berada di dekatnya. Selina terkejut.
“Gila! Sulit dipercaya!” serunya lagi. perlahan terkembang senyuman sinis di wajahnya. Dengan benda ini, mungkin Selina bisa memiliki dunia.

Download Titik & Koma

* Available on iPhone, iPad and all Android devices