dream analyst
Dream Analyst

Dream Analyst

Reads
138
Votes
0
Parts
9
Vote
by Titikoma

Chapter 9

Seorang wanita muda berjalan santai dan menyeret koper merah menuju Gang Wahyu Kuncoro. Lenggak-lenggoknya menawan hati pria manapun. Wajahnya cantik bak primadona, matanya besar seperti mata artis korea. Begitupun kulitnya bening seperti peri dan bidadari yang orang-orang gambarkan dalam cerita-cerita fantasi. Rambutnya yang hitam terurai dan bergoyang diterpa angin sore.
“Ini Mbak, kunci rumahnya.” Ujar seorang laki-laki paruh baya menyerahkan kunci rumah yang baru ia beli.
“Terimakasih, Pak,” ucapnya singkat sembari membanting pintunya dengan keras. Aura kesombongan terpancar di wajah ayunya.
Si bapak tersenyum penuh arti di belakangnya.
Keesokan harinya tersiar kabar bahwa penghuni baru rumah nomor 14 tewas mengenaskan. Berita yang tersebar adalah sang wanita muda tersebut diperkosa dan dibunuh oleh ‘penghuni’ rumah tersebut. Rumor penampakan seorang lelaki tua dengan pisau tertancap di perutnya membuat Harry dan sahabat-sahabatnya ingin membuktikan dengan mata kepala mereka sendiri.
“Harry. Tidak ada lagi acara kelayapan tidak jelas mulai saat ini. Apalagi bersama teman-temanmu si pemburu hantu itu. Mommy nggak suka.” Ibunya memperingatkan.
Bocah berusia lima belas tahun itu memang selalu memiliki rasa keingintahuan yang tinggi.
“Biarkanlah, Vie. Dia ingin seperti daddy-nya yang pemberani. Iya kan, Harry?” ujar ayahnya yang selalu membela anak lelaki semata wayangnya.
“Iya, seperti daddy nya yang pemberani. Jay Hyu Tomo.” Cibir Vizara kesal.

Download Titik & Koma

* Available on iPhone, iPad and all Android devices