
by Titikoma

Ya Kerja, Ya Sekolah
Dan cerita dimulai dengan dunia kerja yang tidak bisa aku anggap sepele seperti juga saat menempuh sekolah SD, SMP, SMU dan kuliah. Singkat cerita aku bisa meraih IPK yang cukup memuaskan di kuliah S1 3.46 dengan kondisi aku yang kuliahan tapi juga nyambi-nyambi kerja musiman di waktu libur dan sela-sela kuliah. Pokoknya perjuangan sekali deh kalau mahasiswa kuliah sambil bekerja tapi tetap berusaha mengikuti setiap pertemuan kuliah dan nilai juga bagus-bagus itulah aku Cemplon Mulya. Karena keadaan maka aku harus bekerja, aku tidak bisa mengandalkan uang bulanan dari bokap dan nyokap yang pada akhirnya memilih bercerai. Ah sudahlah mungkin kesedihan ini akan jadi cerita buku lain saja! Aku sedang males mengingat yang namanya perceraian dan menjadikan aku anak yang broken home. Bekerja sambil kuliah dengan hasil maksimal, terbayangkan aku itu sosoknya kaya apa. Bisa atur waktu dan berkomitmen lulus dengan IPK di atas 3. Itulah aku bisa santai dalam segala hal tapi tidak dalam urusan nilai akademis dan pekerjaan. Dua ini aku selalu berusaha serius dan maksimal. Sudah bukan hal yang aneh saat kita sekolah terkadang merasakan sebagai beban, saat aku melewati saat sekolah dan bekerja aku ingin cepat kelar dari sekolah freedom! Dan bisa bekerja full time. Nggak enak juga kerja sambil sekolah sebentar-sebentar izin karena ada kuis, tes dan pratikum. Untungnya Allah baik sekali denganku, waktu aku menempuh S1 Ekonomi Manajemen aku diterima jadi Sales dan Administrasi di perusahaan kaos DogCat yang buka cabang di mall dan kebanyakan yang kerja mahasiswa jadi kita bisa tukar-tukaran jaga toko atau shift istilahnya dengan menyesuaikan waktu kuliah yang berbeda dengan teman-teman lain. Pokoknya kerja sambil kuliah terlama aku lewati di Dogcat ini karena waktu yang fleksibel, teman-teman sesama mahasiswa yang asik-asik kerja di sini, pakaian yang casual, gaji lumayan buat mahasiswa masa itu, manajemen yang jelas dan bos yang baik-baik. Aku pernah magang di tempat lain sebelum akhirnya bertahan di perusahaan kaos DogCat sampai wisuda. Pernah jadi Teller di bank swasta Indonesia TBK aduh ini ribet aku atur jadwal kuliah dan kerjanya makanya aku cuma dua kali mengikuti pas musimnya magang di sini dan ambil pas liburan semester. Aku magang di sini untuk mengurusi pembayaran mahasiswa-mahasiwi UGM pembayaran SPP dan KKN. Penampilan harus rapi memakai rok dan sedikit polesan biar cantik, jadi Teller ya resikonya pas sore hari saatnya itung-itungan arau rekonsiliasi ternyata ada yang kurang rasanya sedih banget karena gaji kita akan dipotong untuk menambahi kekurangan rekonsialisasi antara pembayaran dan penerimaan uang yang harus balance. Makanya bersyukur kalo ada kelebihan uang dan tidak ada komplain dari nasabah di hari itu juga (entah dimana penyebab selisihnya gak jelas) uang lebih kita amankan dulu, fungsinya untuk menomboki kalau ada kekurangan di hari lain agar balance (kalau begini uang gaji masih aman gak dipotong selama rekonsiliasi hasilnya balance selama sebulan). Magang kedua pernah di Money Changer Independence Haji Katrok atau pertukaran mata uang. Kerja di sini lumayan juga ketemu bos yang baik karena aku masih bisa diizinkan untuk bisa tukaran waktu atau izin bila ada keperluan kuliah. Tapi tetep! ada saja temen sesama rekan kerja yang nggak suka dan kebetulan dia senior sebut saja mbak Diva alhasil aku yang masih pemula tidak bisa bertahan karena setelah dua bulan kerja akhirnya mbak Diva kerap komplain pada bos yang selalu mengizinkan aku untuk izin alasan urusan kampus. Aku dianggap anak emas, daripada aku membuat lingkungan kerja jadi tidak kondusif akhirnya aku mundur. Mulai aku cari kerjaan lain sempat jadi SPG handphone. Sales Promotion Girl produk telepon genggam PT Angin Mabur gajinya lumayan tinggi soalnya penampilan juga harus keren. Saat itu pakaian di atas lutut, pakai stoking dan wajah juga di make up. Bukan diri aku sebenarnya, karena aku males dengan baju mini-mini dan dandan lumayan tebal (ribet!) tapi kembali tuntutan ekonomi dan tawaran kerjaan saat itu adanya itu ya sudahlah embat aja! Kerja jadi SPG ternyata gangguannya para cowok-cowok usil yang sehabis tanya-tanya produk buntutnya tanya nomor pribadi. Ada juga om-om atau bapak-bapak yang memang pantesnya jadi bapak aku ngajak-ngajak pergi abis selesai jam kerja. Wah ternyata berat juga jadi Sales Counter makanya pas banget kalau kerjaan Sales disebut sebagai ujung tombak pemasaran, selain target yang harus dikejar! Juga harus bisa tahan banting menghadapi gangguangangguan di atas. Pendapatan lumayan, teman-teman juga asik selama magang jadi SPG handphone dan masalah orang-orang usil juga bisa di handle kuncinya kita menolak baik-baik setiap ajakan yang kita rasa sudah nggak benar. Sayangnya magang di sini cuma ada dua kali karena musiman dan aku juga mulai gak nyaman dengan tampilan yang harus pakai baju mini dan berdandan. Dan terakhir di perusahaaan kaos DogCatlah aku paling merasa nyaman seperti aku ceritakan bos dan teman-temanku di sini asik-asik. Pakai kaos dan celana jeans, nggak perlu berdandan menor, cukup sapuan lembut bedak, lipstik tipis dan memakai topi hasil produk DogCat yang sportif sekalian promosi. Ini aku banget deh! Di perusahaan DogCat aku kerja dari semester empat sampai lulus kuliah. Bosku malah senang melihat aku bila toko sepi digunakan untuk membaca diktat dan mengerjakan tugas-tugas kuliah. Terima kasih banget deh buat bang Naga dan bang Icuk dua bos yang aku anggap sudah sangat baik menghantarkan aku lulus kuliah sambil kerja di counter mereka. Bahkan aku juga sempat sambilan jadi penerjemah bahasa Inggris di Kursusan Bahasa Inggris Bolak Balik Translater mengerjakan tugas-tugas orderan beberapa teman kuliah yang nggak sempat mengerjakan tugas dalam bahasa Inggris untuk literaturnya. Aku sikat saja! Mereka juga pengertian kok adalah sedikit lelah dari kerjaan menterjemahkan diktat bahasa Inggris ke bahas Indonesia. Pokoknya terbayanglah aku fight banget dengan keadaan aku ya kerja ya kuliah. Demi uang yang aku gunakan untuk membayar SPP, membayar kostan dan makan sehari-hari bila kiriman tiba-tiba berhenti. Aku harus ngotot kerja karena nasibku tidak sebaik teman-teman lain yang selalu mendapat kiriman dari orang tua mereka. Sementara aku nggak bisa ngandalin perbulan dapat kiriman dari kampung. Nyokap dan bokap yang memutuskan bercerai, mereka kacaubalau dengan urusan mereka sendiri gimana sempat mikirin anaknya yang di Yogyakarta tengah kuliah butuh uang untuk hidup sehari-hari, bayar kos dan SPP. Tapi aku bersyukur Allah selalu kasih jalan buat aku dan aku juga dikasih tekad untuk tidak menyerah menghadapi kesulitan ekonomi. Ya bekerja! Ya kuliah! itulah aku dan aku mensykuri pengalaman aku di masa-masa kuliah sambil bekerja. Aku jadi belajar memanajemen waktu, konsentrasi saat belajar karena sadar kalau aku punya waktu lebih sedikit belajar harus terbagi dengan dunia kerja yang tengah aku jalani. Aku juga banyak teman dan pastinya banyak wawasan untuk menjadi bahan tulisan di diary saja. Oh ya aku terkadang sesekali menulis hanya buku harian biasa selebihnya enggak ada tulisan serius, bahkan menulis kisahku ini aku serahkan pada mbak NM.