don't touch me
Don't Touch Me

Don't Touch Me

Reads
88
Votes
0
Parts
16
Vote
by Titikoma

1

 Malam pukul 19.30 di Jakarta. Setelah melaksanakan salat isya dan tadarusan. Ken, Inaya, Ibu dan Bapak berkumpul di meja makan, menghadapi beberapa hidangan lezat. Ikan bakar kesukaan Bapak, cumi asam manis kesukaan Inaya, dan makanan lezat lainnya tersedia di atas meja. Ibu dan Ken suka makanan apa saja, mereka tidak pemilih, tetapi mereka lebih suka makan sayuran dan buah-buahan. Hanya saja, Ken sering lupa waktu makan jika ia sudah asyik dengan suatu hal. Jadwal makan yang kurang teratur, membuat ia terkadang jatuh sakit. Sunyi dan sepi, ibu mengamati wajah Ken, Inaya, dan Bapak secara bergantian. Ibu ingin menyampaikan hal tentang May, tapi ibu sedikit ragu. Bagaimana jika Ken menolaknya? Akan tetapi hanya cara ini yang bisa menyatukan Ken dan putri Sanjaya, sahabat sekaligus rekan bisnis suaminya itu. Ibu mulai berpikir keras, berharap Ken tak menentangnya. Ibu merasa ragu, mengingat bagaimana buruknya hubungan Ken dan May. Tetapi apa salahnya mencoba? Ibunya May menyarankan agar Ken dan May PDKT lalu kemudian menikah. Berbanding terbalik dengan keinginan Ibunya Ken yang ingin kedua anak itu menikah dulu baru pacaran. Tapi mengingat tingkah Ken dan May selama ini, rasanya akan sulit jika langsung menikah. Meskipun berbeda pendapat dengan calon besan nya itu, Ibunya Ken tetap ingin menjodohkan Ken dengan May. Ia mengenal sosok May dari kecil hingga dewasa. Yeah, May yang sekarang cukup urakan dengan gaya cuek bebeknya. Padahal, May itu gadis yang sangat cantik dan manis, kulitnya putih, wajahnya bersih, hidungnya juga mancung. Bibirnya berwarna merah jambu, walau tanpa polesan lipstik atau lipglos. Ahh, Ibu menyukai May bukan karena sosoknya yang cantik dan menawan, melainkan karena May itu gadis yang baik hati dan sederhana. Selain kecantikannya itu, May sosok yang unik dan langka, ia tak pernah berfoya-foya dengan kekayaan yang dimiliki orang tuanya. Walaupun orang tuanya akan memberikan segalanya pada May, karena cinta dan kasih sayang orang tua tak bertepi. Tetapi May tidak begitu tertarik untuk foya-foya. Ia tak peduli dengan gaya, trend mode dan fashion ala anak muda zaman now. May memiliki dunia sendiri. Dunia tanpa mode. May juga orang yang mudah bersosialisasi. Bahkan May tidak berteman dengan melihat status. Buktinya, May banyak mempunyai teman anak  jalanan. Hal itu sama sekali tidak membuatnya gengsi. Sedangkan Ken adalah anak sulung Ibu yang selalu membanggakan sejak kecil hingga saat ini. Ken siswa unggulan dengan segudang prestasi cemerlang di sekolahnya dulu. Mulai dari TK, SD, SMA, hingga di universitas. Ken mahasiswa lulusan terbaik dengan gelar Cum Laude. Semua itu membuat Ibu bangga. “Ken, mulai besok May kerja di kantor dan dia akan menjadi sekretaris kamu, Nak.” akhirnya Ibu membuka suara. Bagaikan disambar petir, pernyataan barusan membuat Kendy Putra Surya Ningrad kaku. Tiba-tiba selera makannya hilang, ia hanya bisa menatap makanan lezat di meja makan, tanpa menyentuhnya lagi. Tak ada rasa selain rasa mual yang mendominasi. Ken sangat mengenal gadis yang bernama May alias Maymun Maharani, si gadis kuman, julukannya. Sungguh, ia gadis yang jorok. Ken tak pernah bisa berdamai dengan May. Selalu saja ada hal yang membuat keduanya bertengkar. Baginya, kabar mengenai May malam ini adalah mimpi buruk. “Emangnya May mau, Bu? Ibu yakin mereka bisa jadi partner? Ibu tahu gimana mereka kalau ketemu, ‘kan. Ngalahin Tom and Jerry,” Bapak Ken tersenyum menggoda, sedikit lucu jika mengingat hal tersebut. Sebenarnya Bapak mengingin kan May menjadi menantunya, bahkan sejak kecil Bapak berniat menjodohkan nya dengan Ken. Namun Bapak semakin bingung tatkala melihat sikap May dan Ken yang bertolak belakang. May putri Sanjaya sang sahabat sekaligus rekan bisnisnya itu sangat amburadul alias berantakan. Berbeda dengan Ken yang menjaga penampilan dan kerapian dirinya sejak kecil. “Tadi pagi Ibu dari rumah May, udah ngobrol banyak juga sama Ibunya May. Ibunya May menyarankan agar May menjadi sekretaris. Awalnya May nggak mau, tapi Ibunya juga bujukin. Ya... akhirnya May menurut, meski suaranya hampir bikin Ibu budek.” Glekkk. Ken menelan ludahnya. Ya Allah... Ken tak habis pikir, bagaimana kehidupan sehari-harinya kelak. Sikap May sungguh bertolak belakang dengan Ken yang super bersih. Ken sangat rapi, sosoknya bak artis Korea  si Lee Min Ho, artis korea papan atas yang digandrungi kaum hawa, khususnya remaja putri. Ya, walaupun kulit dan wajahnya sawo matang, tidak benar-benar putih seperti orang Korea. Rambutnya lurus dan hitam, potongannya model sliked back yang disisir menghadap ke belakang dan volume penuh, panjang di bagian atas. Sedangkan bagian sisi kiri dan kanan dikikis cepak. Alisnya lebat dan hitam tertata rapi. Hidungnya juga mancung. Sungguh, wajah Ken hampir menyerupai Lee Min Ho. Tubuhnya jangkung dan atletis. Aroma tubuhnya pun wangi semerbak. Semua yang ada pada diri Ken hampir sempurna. Fisik dan gayanya sangat keren, tidak norak. “Hmm, ide bagus tuh, Bu. Menyatukan mereka dalam satu kantor. Biar saling kenal gitu. Lama-lama mereka jatuh cinta, kayak di film-film,” Inaya membuka suara. Adiknya tahu betul bagaimana hubungan kakaknya dengan May. Inaya tersenyum nakal ke arah Ken. Ya, Inaya adalah adik satu-satunya Ken yang saat ini telah lulus SMA dan berencana melanjutkan kuliahnya di Singapura. Gadis bertubuh jangkung berusia 18 tahun itu memiliki kulit yang putih, wajah innocent, matanya agak sipit, hidungnya lancip. Semua itu membuatnya terlihat manis. Inaya jadi penasaran dengan kehidupan sang kakak selanjutnya. Ia sangat setuju jika Ken dijodohkan dengan May. Walaupun tomboi dan sedikit urakan, May itu orang yang baik.


Download Titik & Koma

* Available on iPhone, iPad and all Android devices