
by Titikoma

The Perfect Plan
“Kinan, kamu harus percaya kalau Fauzi sudah berkhianat denganmu...
sebenarnya aku ingin mengatakan sudah sejak tiga bulan lalu saat Fauzi
mulai mendekati Nia, tapi aku ragu...” Dian mengatakan sebuah rahasia
yang dia pendam sendiri.
Sementara air mata Kinan mulai menetes, apa yang dilihat tadi sepertinya
tidak pernah terpikir sebelumnya.
Tapi tadi Fauzi begitu mesra menuntun Nia dan tentu saja tanpa Fauzi
sadari hati gadisnya terluka.
Apalah arti kebersamaan tiga tahun, nyatanya tidak ada artinya sama
sekali. Bahkan umur yang terpaut lima tahun menganggap Fauzi
seharusnya lebih dewasa dan bersikap bisa mengayomi tidak terbukti.
Kinanti dihadapkan pada sebuah kenyataan, Fauzi telah mengkhianati
cinta mereka dengan berpaling pada seorang gadis.
Dian memperlambat setir mobilnya melihat Kinanti yang terisak-isak
semakin parah dan rasa salah terbersit dalam hatinya.
Dian merasa serba salah tiga bulan terakhir ini karena antara Kinanti
dan Nia sama-sama sahabatnya, dan keduanya sama-sama terlibat cinta
dengan satu pria yang Dian kutuk lelaki playboy.
Bagaimana mungkin dua sahabatnya sekaligus jadi korban gombal cinta
Fauzi. Pria yang memang tampan dan banyak cewek yang menaruh hati
pada Fauzi.
Dian sadar yang paling tersakiti adalah Kinanti. Dian tahu persis kalau
Fauzi itu adalah cinta pertamanya.
Mereka jadian saat Kinanti merayakan ulang tahun sweet seventeen-nya.
Saat itu Dian yang menjadi penyiar radio mendapat tugas menjadi MC di
acara ulang tahun Kinanti tiga tahun yang lalu.
Mata Kinanti berbinar saat memberikan potongan kue tart-nya buat orang
yang dianggapnya paling spesial selain ayah bundanya.
Fauzi pria menawan yang banyak membuat cewek-cewek patah hati telah
menjatuhkan pilihan pada Kinanti yang merupakan gadis sederhana,
bersahaja, dan apa adanya.
Dian yang sudah menyambi bekerja sebagai penyiar radio cukup tahu
banyak tentang profil Fauzi yang seorang model, calon sarjana dan dari
keluarga yang cukup berada.
Banyak cewek yang telah menjadi korbannya. Korban kegantengan dan
embel-embel yang sudah tersebut barusan.
Cukup aneh juga bila Fauzi menjatuhkan pilihan pada Kinanti untuk
menjadi pacarnya pada akhirnya.
Sampai tanpa sengaja Dian bertemu Fauzi yang mengantar Nia, sahabatnya
juga yang menjadi penyiar radio. Sudah tiga tahun lalu Dian mengenal
sosoknya di acara Kinanti, walau jarang berkomunikasi dengan Kinanti
karena kesibukan masing-masing tapi Dian tahu kalau Kinanti dan Fauzi
masih sepasang kekasih.
Sepertinya Fauzi lupa akan dirinya yang juga bersahabat dengan Kinanti,
maklum kesibukan membuat mereka juga tidak pernah bersinggungan.
Apalagi Kinanti setelah lulus SMU terbang ke Yogyakarta melanjutkan
kuliah.
Dian tahu hubungan mereka terjalin dengan Long Distance Relationship
antara Yogyakarta-Jakarta.
Dian mencari tahu hubungan antara Nia dan Fauzi, awalnya Nia tidak
mengakui kalau mereka sedang pendekatan, tapi lama kelamaan Nia
tidak bisa bersembunyi kalau hatinya telah jatuh hati pada Fauzi dan
mulai terbuka dengan Dian.
Nia tidak tahu kalau Dian mengenal pacar Fauzi yang sesungguhnya
saat mereka tengah jalan bersama. Dian juga tutup mulut karena harus
membuktikan sebuah kebenaran terlebih dahulu. Bagaimanapun Dian
tidak rela bila Kinanti sahabatnya juga Nia tersakiti oleh satu cowok
brengsek.
“Terima kasih Di... walau hatiku sakit tapi kini aku tahu ternyata hubungan
jarak jauh yang aku yakini bisa bertahan ternyata harus kandas juga. Jujur
memang aku juga ada firasat tidak enak dengan Mas Fauzi yang akhirakhir ini susah aku hubungi dan sepertinya bersikap agak acuh atau...”
Kinanti diam sesaat tidak meneruskan kalimatnya.
“Atau” yang menggantung dan hanya hatinya saja yang tahu sebuah rasa
yang sulit diungkapkan dengan orang lain.
Cerita tiga tahun lalu...
Pada akhirnya memang ayah bundanya bercerai setelah pertengkaran
demi pertengkaran terlewatkan.
Setelah merayakan ulang tahun yang ketujuh belas semakin nyata ada
permusuhan yang berkobar di hati ayah bundanya, keributan selalu saja
membuat hati Kinanti dan Kak Melati merasa tidak nyaman.
Tapi saat itu Kak Melati sudah terlebih dahulu merantau ke Surabaya karena
diterima kuliah di sana. Sementara dirinya sendiri mulai menyaksikan
pertengkaran yang nyata membuat hatinya merasa ketakutan.
Beruntung Mas Fauzi bisa memahami dan membuat dirinya lebih tenang
dengan sikapnya yang dewasa, melindungi, sekaligus mencintai.
Bila ayah bunda berantem, masih ada orang yang bisa jadi pelarian sesaat,
tapi saat kembali ke rumah yang ada kesunyian yang menyelimuti hatinya.
Mas Fauzi sepertinya juga tidak mempermasalahkan keributan yang ada
di rumahnya, menurutnya ada kalanya memang sebagai anak kita tidak
paham sebenarnya permasalahan apa yang ada di hati orang tua kita.
Hubungan dengan Mas Fauzi yang tenang membuat Kinanti nyaman
walau beberapa kali ada gosip-gosip yang membuat hubungan kadang
terguncang, apalagi kalau bukan masalah cewek yang dianggap dekat
dengan Mas Fauzi yang juga bersikap supel.
Tetapi Mas Fauzi selalu bisa jelaskan dengan rasional kalau dia tidak
pernah ada apa-apa dengan cewek lain selain Kinanti, seperti gosip yang
beredar.
Kinanti pun tidak pernah mau ambil pusing dengan gosip yang akhirnya
reda sendiri, dan hubungan dengan Mas Fauzi melenggang tenang.
Ternyata memang banyak yang berkomentar tentang hubungannya,
kalau bunda dan ayahnya tidak meributkan apapun karena mereka sibuk
dengan permasalahan antara mereka sendiri.
Kak Melati yang katanya belum punya cowok juga tidak mempermasalahkan
hubungan dengan Mas Fauzi, dan yang lebih membuatnya lega kedua
orang tua Mas Fauzi juga sangat menyayangi Kinanti.
Tampaknya semua menyenangkan, Fauzi lulus dengan cumlaude dan
meminta Kinanti mendampingi sewaktu wisuda bersama kedua orang
tuanya. Kinanti juga dikenalkan dengan teman-teman Fauzi yang di
pandangan Kinanti semua orang-orang dewasa mapan.
Tampaknya ada juga yang berkomentar dari pihak Mas Fauzi yang
menganggap Kinanti enak sekali mendapat Fauzi yang ganteng, pintar,
dan ditambah dengan mudah mendapat pekerjaan di instansi negeri
dengan cepat. Bahkan sudah jelas jenjang kariernya yang mantap.
Kinanti juga setuju kalau Mas Fauzi menjadi dosen selain pekerjaan
tetapnya, apalagi juga didukung dengan pihak kantornya.
Jujur ketika semua orang mengatakan betapa enaknya dia yang langsung
mendapatkan cinta pertamanya pria yang matang dan tinggal mengenyam
kebahagiaan. Kinanti bahagia dengan hubungan cintanya yang serius dan
tidak terbersit untuk pindah ke lain hati.
Mas Fauzi bahkan berkata sudah ingin meminangnya. Apalagi yang
ditunggu? Tapi Mas Fauzi juga dari diri Kinanti sendiri ingin meraih gelar
sarjana dulu baru kemudian menikah. Sebuah rencana yang sempurna.
Beberapa cowok mencoba mendekat Kinanti tapi tahu kalau Kinanti sudah
mempunyai calon yang mapan, membuat satu per satu cowok mundur
dan tidak mau mengganggu hubungan Kinanti dan Mas Fauzi.
Setahun hubungan mereka berjalan, Kinanti harus ke Yogyakarta
melanjutkan kuliah di sebuah universitas swasta Jurusan Ekonomi
Manajamen.
Awalnya Kinanti ragu untuk berpisah dengan Mas Fauzi, karena dalam
sunyi hatinya ketika ayah bundanya sibuk dengan urusan karier dan
ketidakcocokan mereka saat dua putrinya sudah dewasa, dialah pria yang
membuatnya tenang dengan dadanya yang hangat.
Kalau sekarang Jakarta-Yogyakarta memisahkan raga mereka, apakah
kesetiaan hati tetap bisa dipertahankan? Seperti rencana sempurna
mereka, Fauzi akan mengejar karier dan Kinanti akan menyelesaikan
kuliah dengan baik lalu mereka menikah dengan bahagia. Sebuah rencana
yang sempurna.