Hati Yang Terbatas

Reads
109
Votes
0
Parts
17
Vote
by Titikoma

Lose Almost Three Years

Dua tahun menghabiskan sisa terakhir SMU dan melanjutkan kuliah di

Yogyakarta. Setidaknya Kinanti cukup berbahagia dengan adanya Mas

Fauzi di sampingnya yang selalu menemani dan menghibur saat ayah dan

bunda meributkan hal-hal yang tidak jelas kapan selesainya.

Hubungan pacaran yang membuat Kinanti tenang kalaupun ada riak-riak

hanya sekedar gosip dan selalu terselesaikan dengan baik.

Mas Fauzi juga selalu menunjukkan rasa sayangnya, melewati semuanya

dengan Mas Fauzi cukup membuat bahagia.

Rasanya tidak terlalu sepi kecuali saat sendiri, ada waktu yang terhabiskan

dengan hati pria yang dicintai bahkan sudah yakin akan hubungan yang

direstui kedua belah pihak menuju arah serius.

Walau masih ada tuntutan bagi Kinanti melewati masa kuliah meraih

gelar S1-nya. Berdua berkomitemn untuk melewati fase ini dan kemudian

menikah.

Bahkan Kinanti di rumah Fauzi sudah dianggap keluarga, papa mama Fauzi

membiarkan Kinanti dan Fauzi berdua di ruang tamu.

Semua tanpak berjalan mulus, tidak perlu ada yang diragukan lagi.

Bahkan Kinanti yakin kalau Fauzi adalah belahan jiwanya yang pertama

dan terakhir.

Yogyakarta menyambut dengan damai, senja yang indah pertama kali

Kinanti nikmati dari pintu kamar yang menghadap arah Barat menyaksikan

sang surya tenggelam.

Semester awal yang berat melewati masa kesendirian, kabar

pertengkaran sesekali Kinanti dengar bila bundanya yang tampak tidak

tahan meneleponnya dan mengatakan kerinduan pada Kinanti dan juga

Kak Melati.

Yogyakarta yang senyap membuat hari-hari Kinanti habis dengan mata

kuliah-mata kuliah dasar satu yang cukup membuatnya pusing.

Kinanti berasal dari kelas IPA, tapi harapan menjadi dokter kandas

karena tidak lolos beberapa fakultas kedokteran yang dia daftar,

Kinanti memutuskan untuk kuliah di ekonomi manajemen yang cukup

membuatnya pusing karena ada pelajaran akuntansi yang sama sekali

tidak disentuh saat kelas XI dan XII.

Rasa kangen dengan Mas Fauzi sedikit terobati dengan setiap malam

Minggu Mas Fauzi menyempatkan menelepon dan bertanya bagaimana

keadaannya.

Bahkan kadang Mas Fauzi menggodanya adakah teman kampus yang

menggelitik hati Kinanti untuk berpaling darinya.

Kinanti jelas-jelas jawab ‘tidak ada’, hatinya sudah terlanjur mantap

dengan pilihan pertama dan memang tidak ada masalah apapun untuk

dia harus pindah ke lain hati segala.

“Aku tidak bisa pindah ke lain hati Mas Fauzi, hatiku sepenuhnya milikmu.

Semua yang telah aku lewati bersamamu adalah kenangan pertama

yang tak terlupakan...” Kinanti menjawab dengan bergetar, ingatannya

melompat beberapa waktu lalu saat ciuman pertama menjelang

kepergiannya ke Yogyakarta terlewati.

Genggaman tangan yang kuat dan pelukan yang menghangatkan dan

memberinya ketenangan saat prahara kedua orang tuanya tidak ada

ujung selesainya.

Kinanti tidak bisa berharap banyak Fauzi ada di sampingnya, hampir

setahun Kinanti di Yogyakarta dan dua semester terlewati dengan nilainilai yang cukup memuaskan.

Mas Fauzi dua kali sempat mengunjunginya dan menghabiskan malam

Minggu jalan-jalan ke Malioboro.

Tidak perlu ragu akan hati yang berubah, karena Mas Fauzi tidak beubah

sedikit pun. Tetap menyayangi, bersikap lembut dan berharap Kinanti

cepat selesai kuliah lalu menjemput impian mereka yang merupakan the

perfect plan.

Sebulan dari kunjungan Mas Fauzi ke Yogyakarta, Dian sahabat masa SMU

meneleponnya.

“Kinan, kamu harus tahu kalau Mas Fauzi-mu tidak setia seperti yang

kamu kira. Aku cukup berat menyimpan beban ini sendirian.”

Meluncur cerita tentang Mas Fauzi yang sekarang dekat dengan Nia yang

juga rekan kerja Dian di sebuah radio swasta.

Kinanti tidak ada pilihan, keberangkatan ke Jakarta hanya mengikuti kata

hatinya. Kinanti sengaja tidak memberi tahu siapapun.

Tidak kepada ayah bunda yang masih ribut terus, tidak juga pada Kak

Melati yang tinggal menyelesaikan beberapa mata kuliah dan skripsinya di

Surabaya. Hanya Dian yang dia beri tahu dan Kinanti minta izin menginap

beberapa malam untuk membuktikan apa yang Dian ceritakan.

Dan akhirnya Kinanti tersadar kalau Mas Fauzi memang sudah berselingkuh

di belakangnya.

Ternyata remuk rasa di hatinya karena harus putus dengan cinta pertama

dan terasa sangat menyakitkan, bahkan mungkin rasa sakit yang impas

saat kebahagiaan pun teraih ketika menerimanya sebagai cinta pertama.

Rasa kebencian dan cinta menjadi sangat tipis dan berbalik seratus

delapan puluh derajat, begitu sangat cepat.

Saat menyaksikan Fauzi yang tengah berjalan dengan Nia sengaja Kinanti

meneleponnya dan yang ada dia me-reject-nya berulang, tapi Fauzi

sempat mengirim SMS, “Nanti ya Sayang, lagi ada kelas nih...”

“Iya kelas dengan cewek barumu!” rutuk hati Kinanti. Hatinya panas

bercampur aduk rasa sakit, ingin dia langsung samperin pasangan yang

tengah dimabuk asmara itu tapi tidak enak kalau Dian menjadi sasaran

kemarahan Nia karena dianggap sebagai tukang mengadu.

Kinanti memutuskan langsung pulang ke Yogyakarta dan menunggu apa

yang akan Mas Fauzi lakukan selanjutnya tentang hubungan mereka yang

Kinanti anggap sudah hancur berkeping-keping.

Saat ini Mas Fauzi belum tahu kalau Kinanti sudah tahu apa yang terjadi

sebenarnya antara dia dengan gadis lain yang membuat Kinanti merasa

tidak ada artinya lagi. “Atau” bahkan Kinanti merasa sangat dibohongi.

“Atau” yang terpenggal... Kinanti merasa kalau dirinya mungkin cewek

yang terlalu egois selama ini, cewek yang maunya dimanja dan Fauzi lelah

atau bahkan bosan! Berpacaran dengan dirinya yang dianggap anak kecil,

tahunya beres dan tidak berkontribusi atas kesuksesannya.

Kinanti merasa tidak layak juga jadi pendamping hidupnya, Kinanti

terhenyak kalau dilanjutkan takut nantinya terlalu banyak permainan

di belakang dirinya antara Mas Fauzi dengan wanita-wanita lain yang

dianggapnya dewasa.

Berbagai pertanyaan berkecamuk dalam hatinya, kenapa Mas Fauzi tega

melakukan hal ini padanya? Ah Kinanti sadar terlalu banyak yang dia skip

begitu saja, seperti gosip-gosip waktu lalu tentang Mas Fauzi dengan

beberapa cewek, tentang egois hatinya selama ini yang hanya menjadikan

Mas Fauzi pelarian untuk melindungi dirinya dari rasa sedih prahara ayah

bundanya dan Kinanti sadar hingga detik ini dia tidak memberikan arti

apapun pada pasangannya.

Perbedaan umur yang cukup jauh, Kinanti hanya merasakan kenyamanan

saja dan mungkin membuat Mas Fauzi ragu untuk berdiskusi apapun

dengannya.

Ya! Kini Kinanti sadar dirinya mungkin terlalu egois juga! Sepenuhnya

perselingkuhan di belakangnya karena Mas Fauzi merasa tidak bisa

berbagi apa pun dengan hatinya.

Perih! menyesakkan dada Kinanti saat menyadari semuanya, dia harus

menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri kebersamaan pria terkasih

yang menemani tiga tahun ini tengah berjalan dengan wanita yang lebih

matang tampaknya.

Nyatanya memang hubungan menjadi begitu hampa, cinta di hati Kinanti

berubah pupus seketika.

Kekakuan tercipta saat komunikasi terjalin, ada jarak yang terbentang

Kinanti cipta tanpa minta melaku begitu saja.

Tampaknya Mas Fauzi pun mulai menjaga jarak, tanpa Kinanti minta

penjelasan sudah tahu jawabannya.

Hingga kata putus meluncur begitu saja dari bibirnya, dengan sandiwara

Mas Fauzi yang meledak-ledak menahan amarah karena Kinanti

memutuskan hubungan kasih mereka.

Kinanti hanya tertawa dari seberang telepon dan menjawab dengan

tenang, “Aku tahu semuanya dan lebih baik tidak usah bersandiwara lebih

lama lagi. Aku tahu kamu sudah memutuskan memilih siapa di belakang

aku....”

Berusaha tegar! Tapi nyatanya hatinya hancur berkeping-keping. Gerimis

mengguyur Kota Yogyakarta sedari sore, “Musim penghujan hadir tanpa

pesan bawa kenangan lama telah menghilang saat yang indah dikau di

pelukan setiap napasmu adalah milikku surya terpancar dari wajah kita

bagai menghalau mendung hitam tiba sekejap badai datang mengoyak

kedamaian segala musnah lalu gerimis langit pun menangis kekasih, andai

saja kau mengerti harusnya kita mampu lewati itu semua dan bukan

menyerah untuk berpisah...” (Gerimis_Kla Project)

Lagu Kla Project menemani malam Minggunya yang sunyi dan resmi

dirinya sendiri lagi. Kesendirian yang sempurna. Karena tidak ada yang

perlu dibicarakan lagi, semua sudah tampak jelas adanya.


Download Titik & Koma

* Available on iPhone, iPad and all Android devices