
by Titikoma

Cinta Kita
Pukul 11 malam aku memasuki kamar tercinta. Ya, aku baru pulang dari merayakan hari jadianku sama Rifky yang ketujuh tahun. Nggak kerasa sudah 7 tahun aku menjalin cinta dengannya tapi sayang cinta kita jalan di tempat. Itu karena keegoisan kedua orang tua kita. Pada tahun 2007 aku sempat berpisah dengan Rifky gara-gara dia dipaksa menikah dengan wanita lain. Hatiku hancur berkeping-keping. Detik itu juga aku berpikir bahwa Rifky bukanlah jodohku. Tapi ternyata pikiranku salah tahun 2012 aku mendengar kabar bahwa Rifky sudah bercerai dengan istrinya. Ya, iyalah cerai mereka kan menikah karena terpaksa, yang aku tahu pernikahan yang dijalani karena terpaksa tidak akan bertahan lama. Pas di bulan Agustus 2012 Rifky mengajakku balikan lagi. Sejak itu aku yakin cinta kita takkan terpisahkan tapi sampai detik ini cinta kita tetap nggak direstui oleh mamanya Rifky. Alasan mamanya Rifky nggak merestui sebenarnya sangat nggak masuk akal. Rifky itu anak nomor 2 sedangkan aku anak nomor 1. Nah, kata beliau anak nomor 2 itu jodohnya dengan anak nomor 3 kalau dilanggar maka akan mati. Aku sendiri nggak tahu kenapa jalan pikiran beliau masih kolot. Hari gini masih percaya mitos? Gara-gara mitos 4 hati anak manusia terluka. “Tahapan dalam cinta ada 3 yaitu : tahap pertama adalah masa saling mengenal karater satu sama lain. Tahap kedua adalah masa-masa titik kejenuhan yang menyebabkan munculnya orang ketiga. Sedangkan tahap yang ketiga alias yang terakhir adalah masa-masa pembuktian cinta.” “Kamu tahu nggak kenapa cinta kita sempat terpisah? Itu karena kita gagal melalui tahap akhir. Cinta ita waktu itu masih lemah, kita nggak nggak bisa membuktikan pada mereka (orang-orang yang menentang dan memisahkan) bahwa hanya maut yang bisa memisahkan cinta kita.” “Dev, kali ini kamu kan janji apapun yang terjadi kita nggak akan nyerah lagi dengan keadaan. Kita sama-sama buktikan pada mereka hanya maut yang bisa memisahkan cinta kita.” Kata-kata Rifky kembali terngiang di telingaku. Perkataan Rifky ada benanya juga. Cintaku sama dia masih lemah jadi gampang untuk dipisahkan. Mulai detik ini aku berjanji apapun yang terjadi aku nggak akan menyerah dalam memperjuangkan cinta. Aku melirik jam yang menempel di dinding kamarku. Astaga! Sudah jam 12? Memikirkan cinta nggak akan ada habisnya. Daripada aku pusing mending aku tidur. Besok hari Senin, kembali kerja lagi. Setelah libur hari raya idul Adha. Jadi besok harus bangun pagi, biar nggak telat. Kalau telat bos bisa mengomel atau bahkan lebih parah lagi yaitu dipecat.