
by Titikoma

2
Miko cengar-cengir sendirian di bawah pohon rindang samping kantin sekolah, sepertinya cowo mirip Ariel NOAH ini lagi senang hatinya. Sesekali jarinya yang punya pekerjaan tetap mengupil itu, memainkan ujung rambutnya. Kalau dipikir-pikir wajah Miko mirip Ariel NOAH tapi kok rambut Tin-Tinnya lebih mirip Tria vokalis grup band CANGCUTERS. Perpaduan yang tak biasa. “Miko!!” suara nyaring Gladys tiba-tiba merusak lamunannya. Mata Miko mendelik, lalu segera menyungging senyum ketika ia lihat Gladys sudah duduk di sampingnya. Gladys, cewe cantik yang suka teriak-teriak ini duduk manis di samping Miko. Cowo ini sudah bisa menebak apa maunya Gladys. Pasti dia... “Ko, gue mau main ke rumah lo lagi pulang sekolah!” ujar Gladys dengan tersenyum manis. “Mau ngapain lagi sih?” tanya Miko pura-pura bego sambil jual mahal. “Ada yang mau gue tanya lagi sama abang lo, soalnya kan kemarin cuma sebentar ketemunya,” ucap Gladys seraya mengedipkan matanya di depan Miko. Sontak Miko terhipnotis dengan kedipan Gladys. “Wooyy, kenapa bengong sih lo? kayak lihat apa aja,” teriak Gladys. “Eh anu... eh ini...!” jawab Miko gugup. “Eh anu eh ini, lo kenapa sih, Ko?” tanya Gladys heran. “Nnnngg... nggak pa-pa, gue cuma heran aja sekarang lo jadi sering main ke rumah gue?” jawab Miko asal jadi. “Kan gue mau pedekate sama abang lo. Lo mau yah jadi mak comblang gue? Pleeaseee...” pinta Gladys memegang tangan Miko manja. Miko makin ge-er, debaran di dadanya makin kencang. “Tenang... tenang Miko, jangan sampai My lope-lope Gladys tahu kalau jantung gue deg deg dor,” bisiknya dalam hati. “Iya iya gue mau jadi mak comblang lo, tapi gue nggak janji yah kalau lo bisa jadian apa nggak sama abang gue?” Gladys mengangguk cepat. Poni yang berderet rapi di keningnya ikut bergerak. “Cantik sekali!” puji Miko dalam hati. Miko membuka kap mobilnya. Gayanya bak montir profesional lagi periksa mesin mobil. Gladys berdiri gelisah di samping mobil Miko. Panas mentari membuat matanya menyipit. “Ko, apanya sih yang ngadat?” tanya Gladys gelisah. Miko mengintip dari balik kap mobil. Dlihatnya Gladys benar-benar kepanasan. Di keningnya ada peluh yang hampir menetes. “Oh... my sweety Gladys, maafin gue yah. Ini gue lakuin untuk mengulur waktu supaya lo nggak lama-lama ketemu sama abang gue. Lo nggak tau sih betapa cemburunya hati gue ini...” jerit hati Miko. “Sebentar yah, Dys, biasa udah lama nggak dibawa ke bengkel,” Miko menenangkan Gladys. Gladys cuma melirik Miko. Wajah cantiknya berubah jadi cemberut. Rambutnya yang tergerai panjang sudah diikatnya tinggi-tinggi. Matahari benar-benar membakar bumi ini. Miko melirik arlojinya. “Show time...” jawab Miko dalam hati. “Yup! Sudah selesai. Silakan masuk tuan putri!” kata Miko menyuruh Gladys masuk ke dalam mobil. “Kelam lo!” jawab Gladys kesal sambil mencibir. “Apaan tuh kelam?” “Kela.. ma.. an tauuuu!!!” teriak Gladys. Miko tertawa kecil. dalam hatinya tak henti minta maaf pada Gladys. Tapi apa mau di kata dia harus melakukan ini semua dengan dalih demi menjaga stabilitas perasaannya sendiri. Di teras depan rumah Miko, mereka lihat abang Miko lagi pakai sepatu kickers-nya untuk siap-siap berangkat kuliah. Gladys buru-buru turun dari mobil dan menghampiri cowo ganteng itu. “Kak!” panggil Gladys dengan senyum manisnya. Abang Miko menoleh ke arah Gladys. Senyuman khas abang Miko semakin menusuk hati Gladys. “Ada apa, Dys?” tanyanya ramah. “Hemmm... aku minta waktunya sebentar. Boleh, yah?” tanya Gladys manja. “Tapi aku sudah mau berangkat kuliah nih?” “Sebentar aja kok. Boleh yah?” rajuk Gladys. “Oke deh, lima belas menit aja yah. soalnya aku nggak boleh telat sampai kampus!” Gladys tersenyum girang. wajahnya sumringah saat abang Miko memenuhi permintaannya. Tinggal Miko yang mencibir, hatinya dongkol melihat adegan akrab antara Gladys dan abangnya. “SKSD... sok kenal sok dekat!”gerutunya dalam hati. Cowo berjambul ala Trias CANGCUTERS itu berusaha memendam cemburunya. Hatinya terbakar. Panas membara yang Miko rasakan. Tapi ia harus mengalah demi cewe secantik Gladys. Sesekali matanya berkedip lalu terpejam dan terbuka sedikit, terlihat dua pasang wajah yang saling tertawa di depannya. “Panas... panas… panas…” teriaknya dalam hati persis lagunya GIGI. “Oke, Dys. Aku haru berangkat kuliah sekarang,” ucap abang Miko. Nyess ! hati Miko langsung mencair saat abangnya mengucapkan itu. “Berarti adegan tawa mereka selesai sampai di sini,” bisik hatinya kegirangan. Gladys melambaikan tangan saat abang Miko melaju dengan mobilnya. Miko mencibir lagi. “Parah benar lo, Dys! Nggak ngerti perasaan gue!” teriak hatinya. “Tenang… tenang Miko. Lo jangan kepancing emosi, bisa berantakan rencana, lo!” bisik suara yang entah dari mana. Gladys berlari menghampiri Miko di halaman parkir sekolah. Nggak biasanya cowo itu meninggalkan dirinya di kelas. “Miko!!” teriak Gladys. Miko menoleh. “Hari ini abang gue nggak ada di rumah, Dia kuliah dari pagi!” kata Miko. “Yee... siapa yang nanya abang lo? Emang gue mau ke rumah lo, apa?” jawab Gladys. “Jadi lo ke rumah gue kalau ada perlu sama abang gue aja yah? Trus nggak mau ngobrol-ngobrol sama gue?” Miko kelihatan sedikit kesal. “Bukan gitu, Ko! Gue hari ini mau pergi jadi nggak bisa ke rumah lo. Tapi gue mau nitip surat ini buat abang lo, yah?” Gladys menyodorkan sepucuk surat pada Miko. “Pleesaee...” pintanya. “Surat apaan nih? Gaya lo pake surat-suratan segala!” tanya Miko mencibir. “Ini bukan surat cinta. Tolong kasih abang lo, yah? Lo kan mak comblang gue? Mau yah, Ko... pleeaseee...” Gladys bergelayut manja di lengan Miko. Miko luluh melihat sikap manja Gladys. Dadanya berdegup kencang. Aroma parfum kuat menyengat hidungnya. Harum rambutnya pun dapat mencairkan hati Miko. “Kalau gue nolong lo, apa imbalannya?” tanya Miko yang tiba-tiba usilnya mendadak kumat. Gladys menatap mata Miko. Sepertinya ia sedang berpikir apa yang harus diberinya untuk Miko. “Gue traktir lo makan es krim deh besok!” sahut Gladys. “Benar yah, kita berdua aja makan es krimya besok?” Gladys menjawab pertanyaan Miko dengan anggukan. “Gladys... Gladys… akhirnya dapat juga waktu berduaan sama lo. Asseeek... hihihi,” katanya dalam hati sambil satu telunjuknya bekerja di dalam hidungnya mencari upil!!