mak comblang jatuh cinta
Mak Comblang Jatuh Cinta

Mak Comblang Jatuh Cinta

Reads
109
Votes
0
Parts
20
Vote
by Titikoma

15

 ... i need to know .... ... i need to know .... Tell me baby girl coz i need to know .... Tiba-tiba saja terdengar suara dari...? Entahlah! Suara itu, datang dari luar rumahnya samar-samar, terdengar dari kamar tidurnya yang berdekatan dengan jalan raya. Meski sudah tahu kalau ia kehilangan jejak suara lirik lagu I Need to Know-nya Mark Antoni, tapi tetep saja Gladys sibuk clingakclinguk. Trettt ... trettt ... trettt .... Tiba-tiba BlackBerry Gladys berbunyi. “Dys, aku penasaran bener deh. Jadi terpaksa deh aku buka, wahhh ternyata?” isi BBM Miko. Brakk!!! “Grrrrrhhhh!!!” Dengan sedikit emosomi alias emosi, Gladys meletakkan BB-nya di tempat tidur. Tangannya mengepal sambil sedikit meringis memukul berkali-kali tuh kasur. Tak lupa sambil ngomel-ngomel tak terbendung lagi. Bahkan bendungan Jati Luhur kalah saing. Sebegitu dahsyat kemarahannya. Lebay ah. “Ihhrrr! Dasar, tak bisa dipercaya. Miko! Miko! Gue pikir lo mau nunggu gue dengan sabar. Tunggu kek perintah gue kapan lo boleh buka tuh kotak! Lo memang nggak sabaran! Nyebelin! Dasar cowok rese! gombal mukino!” gerutu Gladys tiada habisnya. Padahal tanpa sepengetahuan Gladys, maksud Miko lewat BBM memberitahukan telah membuka kotak dari Gladys ada rahasia yang disembunyikan. Miko kenapa juga melakukan hal itu dan Gladys kenapa juga langsung percaya kalau Miko telah membuka kotak pemberiannya begitu saja, tanpa menyelidiki terlebih dahulu apakah benar Miko sudah membukanya.  Bagai anak tiri saja. Gladys melampiaskan kekesalan dengan meremasremas bantal guling kesayangannya. Yah, meski itu bantal guling bututnya. Aksi kekejamannya pada tuh guling makin menjadi. Mirip adegan WCW saja rupanya. Dipukul-pukul. Ditendang-tendang. Bahkan didudukinya, bantal itu. Aihh! Ada-ada aja! “Awas ya? Nanti tunggu ronde selanjutnya,” teriak Gladys tak karuan pada bantal yang tak bersalah. Tak... tik... tak... tik.... Jam dinding menunjukkan angka yang semakin beranjak siang. Terpaksa kemarahannya ia tunda. Memangnya mau berapa ronde lagi sih marahnya? Ada suara tanpa rupa yang mengingatkannnya. “Berisik ah!” lontar Gladys kemudian. Gladys senewen sendiri, ngomong sendiri kaya orang kesambet saja. Sepanjang jalan menuju sekolah, hati Gladys masih kesal dengan BBM Miko yang mengatakan sudah membuka kotak darinya. Hal yang aneh juga sebenarnya kenapa dia harus uring-uringan saat tahu Miko membukanya, bukannya yang dia suka memang Abang Vino? Jadi paslah dia bisa memilih Abang Vino langsung. Terbukti yang lolos ujian yang dibuatnya ya Abang Vino. Asyikkan Apa? Tapi kok kenapa malah hatinya jadi galau ya? Membuat tidur malamnya tidak tenang dan pagi ini Gladys jadi bangun kesiangan. Sampai di sekolah juga diledekin oleh Reno, cowok yang duduk di belakang bangkunya dan suka juga ngusilin Gladys. “Wuiih ada yang galau tingkat dewa sepertinya!” goda Reno pada Gladys yang datang dengan wajah manyun dan tergesa-gesa karena lima menit lagi bel berbunyi. Biasanya Gladys datang selalu awal dan tidak pernah terburu-buru, tapi kali ini gara-gara semalaman memikirkan Miko yang sudah membuka kotak batik darinya. Sempat terbersit kenapa bukannya Vino yang membuka, jadi masih ada harapan mempertimbangkan Miko untuk dipilih. “Ah kenapa sih aku jadi mikirin Miko?” jerit batin Gladys. “Wajah kamu kusut amat sih! Lupa ya nggak semalaman pakai lulurnya Cleopatra?” Usil Reno yang kayaknya senang banget liat Gladys lagi senewen. “Siapa tuh Cleopatra, Ren!” Rudy, yang satu bangku dengan Reno ikutikutan ngegoda Gladys yang tambah manyun. Tapi tak urung Gladys melayani juga ocehan Reno dan Rudy. “Rudy, lo gak tahu siapa tuh Cleopatra yang cantiknya sejagat Mesir? Catat ya! Menurut wikipedia, Cleopatra adalah penguasa Mesir. Yang memiliki ayahnya Ptolemeus XII. Bersaudara laki-laki Ptolemeus XIII dan bersuami Ptolemeus XIV dan memiliki anak bernama Caesarion. Cleopatra berhasil mengatasi kudeta yang dirancang oleh pendukung saudara laki-lakinya dengan bersekutu dengan Julius Caesar dan dilanjutkan Markus Antonius. Cleopatra memiliki satu anak dari Julius Caesar dan tiga anak dari Markus Antonius yang dua di antaranya adalah kembar.” Semua teman-teman Gladys terbengong-bengong dengan pengetahuan Gladys tentang Cleopatra yang hafal di luar kepala. Reno dan Rudy yang awalnya mau ngegodain malah terbengong-bengong dengan rentetan keterangan yang meluncur begitu saja dari bibir Gladys yang seksi dan tampak cantik. “Hoiiii… kenapa jadi kalian yang pada melongo, sudah ah bubar! Udah bel tuh!” Gladys kembali lanjut dengan galau tingkat dewanya. Masih memikirkan Miko kenapa tidak sabar untuk tidak membuka kotak pemberiannya. Sepanjang pelajaran hari ini Gladys malah banyak murung, Reno dan Rudy jadi nggak tega juga mau ngusilin lagi, takut si cantik satu ini marah besar dan tidak mau baikan lagi malah repot. Repotlah buat Reno dan Rudy, bisa kenal Gladys yang cantiknya kaya Tamara Blezynski aja salah satu kebanggaan. Kerap mereka membual di luar sekolah kalau dekat dengan kerabatnya Tamara Blezynski. Rasa marah Gladys belum juga usai. Hari ini di kelas banyak yang memperhatikan sikap Gladys yang pelit senyum dan tidak ramah seperti hari-hari biasanya saat tidak ada masalah percintaan kakak adik yang memperebutkan dirinya. Kenapa juga harus Vino dan Miko, kakak adik yang sekarang sama-sama suka padanya? “Dys, lo ada masalah apa sih sebenarnya?” tanya Kinan teman sebangkunya Gladys tak menggubris sama sekali. Benar-benar mulutnya bungkam. Matanya tengah tertuju pada sosok Miko yang berlarian ke kelasnya. Tapp ... tapp ... tapp .... Tampak dari kejauhan Miko menghampiri Gladys. “Dys, napa kok tadi ga bareng berangkatnya?” Gladys tak juga memberikan jawaban. Malah berjalan meninggalkan Miko dan Kinan yang hanya bisa geleng-geleng kepala. Miko juga tak mau diam saja mengikuti langkah Gladys. “Dys... Dys... kok tak me-reply pertanyaanku?” Gladys akhirnya berhenti. Lalu ...  “Emangnya, kenapa?” Gue harus ikut lo terus? Emangnya gue anak kecil yang kudu ngikutin bokapnya? Mik, lo juga bukan supir gue tau?!” Gladys menatap tajam Miko dengan hati sebal mengingat BBM Miko semalam. “Iya emang gue bukan bokap dan juga sopir lo! Tapi bukannya lo suka ya kalau gue yang jadi sopir lo juga?” Miko mencoba menggoda Gladys yang marah nggak jelas kaya lagi dapat bulanan aja! Gladys sudah melotot dan mau mengumpat lagi, tapi terpotong omongan Miko yang tiba-tiba berubah serius. “Dys jangan marah-marah gak jelas deh, pleaseee... biasanya gue yang suka marah-marah kalau lo komentari. Tapi kali ini lo yang marah-marah melulu, rasanya aneh saja! Sudah ya, kalau ada masalah diomongin baikbaik.” Miko menatap tajam Gladys. “Pikir sendiri kenapa gue kesal! Sebal!” Gladys lari meninggalkan Miko yang kebingungan. “Gladys kenapa sih? Gue kan cuma BBM kalau gue sudah buka kotak batiknya, itu saja. Kenapa dia jadi marah-marah gak jelas gitu. Aneh! Bukannya dia memang berharap Bang Vino yang jadi pacarnya?” dalam hati Miko timbul pertanyaan yang membingungkan dirinya akan perubahan Gladys sesiangan ini. Daripada ikutan galau, Miko memilih ke kantin dan membeli permen karet sampai lima belas biji untuk dikunyah-kunyah. Sudah pasti sisa pelajaran di sekolah dilewati dengan asal-asal. Pulang sekolah juga Gladys sudah kabur duluan, biasanya bareng dan goda-godain dulu si cantik lope-lope sekarang nggak ada. Sepi! Tiba-tiba muncul Rendra, teman main footsal yang sesungguhnya tahu kalau Miko nggak sekedar ingin temenan dengan Gladys, tapi juga ingin jadi pacarnya. Berhubung Gladys sukanya sama abangnya Miko jadi ya Miko seperti pungguk merindukan bulan saja. “Mik, mana tuan putrimu?” tanya Rendra. “Tuan putri? Siapa ya?” tanya balik Miko “Gladys lah!” jawab Rendra tanpa WS cengar-cengir.  “Ke laut!” jawab Miko sebal. “Hehehe belum selesai juga prahara kakak adik suka satu tuan puteri?” goda Rendra lanjut. Miko seketika wajahnya mulai berubah memerah. Benar juga kalau Rendra bilang ini prahara, memang sih rasanya nggak enak banget bersaing dengan abang sendiri berebut cewek yang sama-sama disukai. “Ren lo mau tahu aja atau mau tahu banget?” kata Miko, nggak enak juga kalau nggak nanggepin Rendra yang selama ini suka jadi curhatan walau sekedarnya. “Mau tahu bangeeeeeeet dong!” jawab Rendra antusias. “Gue memilih ngalah! Puas!” Miko menatap tajam Rendra dan memilih cepat pergi secepatnya agar Rendra nggak bertanya-tanya lagi. “Ngalah! Oh Mannnnnnnnn!” Rendra malah yang balik teriak histeris. Karena selama ini Rendra mendukung kalau Miko jadian dengan Gladys. Menurut Rendra, mereka berdua cocok makanya saat Miko curhat walau seadanya Rendra mendukung agar Miko tidak pantang menyerah, tapi barusan pernyataan mengalah Miko ikutan membuat hatinya kecewa. Tapi Rendra tetap akan mendoakan Miko berhasil menggaet cewek idamannya, bagaimanapun Miko sudah jadi sahabat terbaiknya juga sejak kelas awal dirinya sebagai anak baru pindahan dari Yogyakarta. Miko tidak pernah memilih-milih dalam berteman dan sangat setia kawan, itulah sosok Miko yang baik harusnya ini akan menjadi nilai tambah akan kebaikan Miko di list daftar yang pernah dibuat Gladys akan kebaikan dan keburukan antara Miko dan Vino.


Download Titik & Koma

* Available on iPhone, iPad and all Android devices