
by Titikoma

Orang-orang Menyebalkan
Ting!
Sebuah undangan BBM baru dari Iqbal. Aku accept nggak ya? Keraguan mulai menjalar di hatiku. Iqbal itu rivalku di MI—Madrasah Ibtidaiyah. Aku biasa memanggilnya dengan sebutan ‘LB’. LB singkatan dari liur basi alias ileran. Itu nama gelaran dia waktu di MI. Abis dulu pas dia datang ke sekolah, ilernya masih ada. Sejak lulus MI aku miss comunikasi sama dia. Sekitar tahun 2013, dia tiba-tiba ngeadd fbku dan minta pin bbku. Ya, aku kasih. Aku pikir dia mau jalin silaturrahmi lagi. Ternyata eh ternyata pas pinnya kuaccept, dia malah bilang bahwa aku cinta pertamanya. Ya, jelas aku kaget lah. Kenapa baru bilang sekarang? Apalagi dia dah punya istri, istrinya lagi hamil pula. Dan lebih mengejutkan lagi dia minta aku jadi istri keduanya. Aku masih ingat betul chat dia waktu itu.. Dia : mau rank jadi yang k.2 [2] Aku : kada. Bini nyawa mau kada dimadu? [3] Dia : mau lah. Keesokan harinya tiba-tiba dia menghilang tanpa jejak. Mungkin pin BBnya itu dipake istrinya. Baguslah kalau begitu. 2= Emang Kamu mau jadi yang kedua? 3= Nggak. Istrimu mau nggak dimadu? Beberapa bulan miss komunikasi lagi ma dia. Eh, seminggu yang lalu dia minta pinku lagi di fp. Ya, aku kasih. Aku pikir dia sudah tobat, soalnya kemarin dia sempet upload foto anaknya di fb. Masa udah jadi bapak masih ngerayu cewek lain. Begitu aku accept pin BB-nya, dia mengirikan PING! Ya, aku ping balik. Eh, dia mengirimiku pesan. Berhubung aku lagi waktu luang, nggak ada salahnya kan aku chat sama dia sekadar nanya kabar dan jalin silaturrahmi lagi. Dia : Hey, lagi ngapain? Aku : Lagi santai aja sih? Kamu? Dia : ge kangen ma kamu nih ) Aku : jiah, bujuh juakah? [4] Dia : Hiih, q mulai dlu hndk bnr wn km [5] Dugaanku salah. Dia masih sama seperti beberapa bulan yang lalu, berusaha merayuku lagi. Ini chatnya pertama. Chat selanjutnya, dia minta novelku. Tapi aku tolak, karena aku capek bikin novel. Dia enaknya aja minta gratisan. Eh, dia malah bilang. “Ntar aku bayar make cinta aja.” Aku sudah mulai malas meladeni dia. Akhirnya aku cuekin aja. Dicuekin bukannya berhenti, malah dia semakin menjadi. Dia terus saja mengirim ping dan kata-kata mesra berkali-kali. 4= Jiah, yang bener? 5= Iya, ku mulai dulu suka banget sama kamu. Jelas kalau lama-lama aku jengeh, aku coba curhat ke temen cewek di MI. Sebut aja namanya D. Nah, si D ini kebetulan kenal dekat juga ma LB. Aku juga menyertakan screenshot chat sama LB. Pas aku cek pemberitahuan BBM, darahku langsung naik liat status LB. Isi statusnya. “Bukti kdd, mdhi merayu. K. PD an nar binianx. Kesah bungas.” [6] Aku yakin 100% ntu status buat aku. Mungkin juga karena si D Nasehati LB biar nggak merayaku lagi. Hello, kapan coba aku kepedean sama dia? Oke, aku akui emang over pede tapi itu hanya dalam hal mengejar karir. Dalam hal cinta, aku nggak pernah kepedean. Apalagi sama dia. Masih cakepan cinta pertamaku juga kali. Di mataku itu dia cuma rival di MI. Cinta pertama gue jauh lebih baik dari dia. Walaupun dia sudah punya pacar, dia jujur dan nggak pernah merayuku. Dia sudah mengibarkan bendera perang sama aku. Oke, fine. Aku jabanin. Aku punya bukti screenchot chat dia di BBM. Langsung saja aku posting tentang LB beserta screenshoot di blog biar istrinya baca. Dengan judul, ‘Cari Masalah sama Gue? Kelar Idup Lo!” Kalau istrinya benar sampai postinganku ini, aku jamin bukan Cuma hidupnya aja yang kelar tapi rumah tangganya pun bakal tamat. Di situlah aku akan tertawa lebar melihat penderitaannya. Belum puas membeberkan aibnya di blog, aku coba menelpon Papa buat mengadukan perbuatan LB. Aku yakin Papa akan membelaku abis-abisan. Saat dia mengurus KTP, akta kelahiran sampe BPJS aku pastikan nggak bakal lancar. Rasain. Dia sih cari gara-gara sama anak kepala desa. 6= Bukti nggak ada, dibilang merayu. Kepedean ceweknya. Kisah cakep. 3 Maret 2016 Jari-jariku menari lincah di keypad smartphone untuk membalas pesannya. Sorry banget baru bales smsmu. Seharian aku sibuk mengisi acara seminar menulis di Yogyakarya sampai interview di radio. Makasih banget kamu sudah suka sama karyaku. Senang berkenalannya. Klik sent. Drrrrttt … drrrt Nggak sampai lima menit terkirim, smartphone di tanganku bergetar. Ada pesan masuk. Ternyata dari dia. Iya, nggak apa kok. Aku boleh nanya sesuatu sama Mbak nggak? Aku membalas pesannya lagi. Boleh. Mau nanya apa? Dia membalas pesanku Gini, tiap kali aku bikin novel pasti di pertengahan cerita aku kehabisan ide. Sehingga novelku nggak kelar-kelar. Gimana ya solusinya? Aku : Aduh, gimana ya? Penjelasannya panjang. Coba deh baca ulasannya di blogku arinynurulhaq91.blogspot.com. Cari aja postingan yang berjudul ‘Ide itu nggak Habisnya. Postriungannya baru aja kok. Ya, sekitar bulan Februari 2016 lah Dia : Cara bacanya gimana, Mbak? Mood yang sejak pagi kutata rapi lenyap seketika saat membaca pesannya yang terakhir. Pertanyaannya itu loh kebanget. Masa nanya cara baca ke aku? Emang aku guru TK? Dengan emosi meluap-luap aku membalas pesannya untuk yang terakhir kalinya. YA, AMPUN MAU JADI PENULIS TAPI KOK NGGAK BISA BACA? BALIK KE TK DULU SANA. JANGAN SMS AKU LAGI. GARA-GARA KAMU, MOODKU LANGSUNG ILANG. BYE. Setelah mengirim pesan itu, nomornya langsung kublokir agar pesannya berikutnya nggak bias masuk lagi ke nomorku. Aku melirik jam yang menempel di dinding kamar. “Astaga, sudah jam Sembilan malam. Mana aku belum sholat Isya.” Pekikku. Aku bangkit dari tempat tidur dan bergegas menuju tempat wudhu yang letaknya di samping rumah. Berharap usai sholat Isya, emosiku mereda.