osaka meet you
Osaka Meet You

Osaka Meet You

Reads
59
Votes
0
Parts
3
Vote
by Titikoma

Kau Yang Dekat

Hujan baru saja mengguyur.Di luar hawa sangat dingin,pelanggan restoran Narita milik Arini banyak yang memilih diam di dalamnya.

            Seperti biasa di sudut dekat jendela yang menghadap taman restoran, Pras asyik dengan laptopnya, seakan tidak peduli dengan sekitarnya.

            “Ra… tuh coba ditawarin lagi si Mas Pras, mau nambah apa?” kata Mama Arini yang diam-diam menyukai sosok pemuda yang hampir satu semester ini kerap menghabiskan waktuweek end di restaurannya.Asyik berkutat mengerjakan tugas-tugas kuliah. Kerap sendiri tapi pernah juga ada beberapa teman cowok dan perempuan yang sepertinya mengerjakan tugas bersama. Tapi lebih sering sendirian menghabiskan waktunya dengan mengetik di laptop atau membaca buku.

            Mama Arini sampai hafal kesukaannya.Roti bakar nanas, cokelat hangat, dan friench fries kerap dipesan.

            “Males ah Mah, Nara juga lagi ngerjain tugas nih...” tolak Nara. Ini udah kesekian kali dirinya diminta menawarkan menu lagi. Waktu lalu beberapa kali Nara menurut, tapi sepertinya biasa saja sih, tak ada perasaan apa-apa.

            Jujur sih, Pras memang lumayan cakep.Tapi kalau Pras juga hanya menatap sekilas-sekilas saja, lalu apakah dirinya harus bagaimana?

            “Eh, Ra… menurut Mama, kamu cocok lho kalau bisa dekat dengan dia.Soalnya sama-sama tukang belajar dan baca buku. Kalau kamu bisa jadi temen dia, Mama kan gak perlu mengawasi kamu jauh-jauh bermalam Minggu. Cukup kalian di sini belajar dan saling bertukar pikiran. Cakep lho, Si Pras itu!” kata Mama Arini bersemangat.

            “Hmmm… iya si Mah, cakep.Tapi bukannya Mama enggak bolehin Nara pacaran ya sampai kelar kuliah kedokteran?” jawab Nara.

            “Iya sih, Mama ingin sekali anak kesayangan Mama jadi dokter, tapi bukan dokter yang lajang tanpa pasangan karena mamanya melarang dekat dengan cowok. Boleh kok punya pacar, tapi yang mendukung study kamu juga, Sayang,” lanjut Mama Arini.

            “Dan menurut Mama, Mas Pras itu cocok yah kalau jadi teman dekat aku?” Nara balik bertanya, memastikan apakah mamanya memang sudah memberikan keleluasan dirinya untuk bisa dekat dengan cowok.

            “Yap, Mama rasa dia belum punya pacar deh, Ra! Setiap malam Minggu kerjaannya di sini sambil mengutak atik laptop dan baca buku. Lihat, buku kuliahnya tebal-tebal dan bahasa Inggris.Maklum, anak jurusan pertambangan,” Mama Arini sambil mengelap piring yang sudah bersih dicuci, tatapannya tak lepas dari Pras yang malam ini memakai kaos putih dan jeans.

            “Ya uda,h Nara coba tawarin ya Mah.Kira-kira dia ada yang ditambah lagi gak?” sepertinya buat memuaskan hati mamanya, tak ada jalan lain selain menuruti perintahnya.

  

          “Iya, sana, gih… tawarin.Eh bentar-bentar… sini Mama rapiin rambutkamu. Anak perempuan rambutnya gak rapi amat sih! Udah keriting, ngiketnya asal,” Mama Arini melepas kuncir asal Nara, lalu sibuk menyisir dan mengikat gelung rapi.

            “Nah cantikkan?”

            Nara berjalan menuju meja yang terletak di pojok.Waktu lalu padahal hatinya biasa saja karena mama belum banyak cerita tentang Mas Pras dan juga rencananya. Tapi akhir-akhir ini memang jelas mamanya ingin mendekatkan dirinya dengan Mas Pras.

            “Malam Mas, ma... maaf, ada yang mau ditambah menu atau minumnya? Ini yang sudah habis boleh saya bawa ke belakang?” tanya Nara agak bergetar karena menahan debar di hatinya.

            Pras memandang lembut cewek di depannya.Sejujurnya beberapa kali bertemu, dirinya juga penasaran. Apalagi mamanya beberapa kali bercerita tentang Nara yang ada di depannya ini adalah gadis yang pintar dan berprestasi dengan cita-cita menjadi dokter. Tak punya pacar serta pendiam.

            “Sepertinya kalau cokelat hangat dan ditemani Nara lebih asyik,” tiba-tiba terucap kalimat dari bibir Pras yang membuat pipi Nara merona merah.

            “Kok tahu namaku? Pasti Mama ya suka cerita tentang aku?” tebak Nara menghilangkan rasa deg-degan dan gemetar yang hadir begitu saja.

            Nara akui Pras lebih cakep dari ketua OSIS yang menjadi .....


Download Titik & Koma

* Available on iPhone, iPad and all Android devices