Kuntilanak Gaul

Reads
167
Votes
0
Parts
16
Vote
by Titikoma

7. Saat Romantis

Malam ini adalah malam Minggu pertama Mandala nge-date dengan Reisha. Mandala mengajak Reisha ke pos ronda yang gelap. Kini Mandala dan Reisha berada di sebuah pos ronda.
“Man…” Reisha berusaha melepas genggaman Mandala. Tapi sebaliknya Mandala semakin erat memegangnya hingga sesaat wajah Mandala begitu dekat dengan wajah Reisha. Reisha tidak bisa memungkiri kalau baru kali ini dia merasakan debar yang sangat hebat. Tidak saat seperti Edward yang juga menggenggam jemarinya dan mencium keningnya.
Mandala begitu dekat dan begitu hangat juga sangat memesona. Reisha tidak bisa menahan saat bibir Mandala menyentuh bibirnya. Begitu penuh sensasi membawanya ke awang-awang, hmmm walau sudah terbiasa melayang tapi ini adalah sesuatu hal yang baru! Mandala adalah pria pertama yang telah mencium bibirnya. Reisha tersentak. “My first kiss!” teriakan hatinya yang membuat Mandala kaget akan sentakan mendadak.
“Eeeee Maaf… maaf Rei… aku tidak bermaksud jahat atau menyakitimu!” Mandala terjaga dari suasana romantis di malam bulan purnama dalam mobil jaguarnya yang bernuansa jasmine fragrance.
“Aduuuh salah deh!” Reisha mengutuk ketololannya yang kaget dengan pengalaman first kiss-nya.
“E… e… Mandala! Aku cuma kaget… karena… karena… ini adalah ciuman pertamaku. Dan aku tidak menyesal karena aku mencintaimu…”
“Reishaa…. aku juga sangat mencintaimu. Aku ingin kita memulai semuanya dengan baik.” Mandala memeluk hangat tubuh Reisha yang ramping. Rasanya dia pernah melakukan hal ini, entah kapan berpuluh tahun atau bahkan beribu tahun lalu. Bagai dejavu. Dejavu indah dan Mandala tidak ingin melepaskannya lagi. Dan Reisha tersenyum bahagia, walau dalam hati dia mengutuk andai dia tidak perlu pakai acara kaget-kaget pasti akan lebih lama merasakan ciuman Mandala yang membiusnya sesaat.
“HOOOY!!! NGAPAIN KALIAN, HAH???” sebuah teriakan tiba-tiba mengagetkan mereka berdua. Keduanya kontan menoleh ke arah teriakan. Dua satpam angker sedang menyorot mereka dengan lampu senter segede gaban. Kontan Reisha lari dan menggandeng Mandala lari dari tempat itu. Melihat dua anak itu kabur, kedua satpam monster itu mengejar. Akhirnya kejadian kejar mengejar terjadi. Begitu seru dan menegangkan. Beberapa jam berlalu, Reisha dan Mandala berhasil lolos dari kejaran dua satpam itu. Reisha makin basah oleh keringatnya.
“Kok satpam itu bisa lihat kita ya?” tanya Reisha.
“Mungkin satpam itu punya kemampuan khusus melihat makhluk halus. Satpam itu mengira kita melakukan yang ngga-ngga di pos ronda, secara aku kan enggak pake baju,” jawab Mandala.
“Eh, tunggu… kenapa kita lari-lari seperti manusia? Bukankah kita setan dan bisa terbang melayang?” tanya Reisha.
“Oh iya ya, aku lupa kita dah jadi setan. Mungkin karena panik kali ya makanya kita engga kepikiran terbang,” jawab Mandala.
“Oke Rei, aku balik dulu ya. Aku takut mami akan semakin marah karena akhir-akhir ini aku banyak melanggar aturannya. Masih banyak yang ingin aku ceritakan tentang aku, hubungan aku denganmu… tapi sudah terlalu larut. Kamu perlu istirahat Sayang. Besok aku akan kemari lagi, tidur nyenyak sweet heart,” Mandala mencium kening Reisha.
Reisha pun pulang ke rumah Mbah Ashley. Sesampainya di rumah, wajah memerah Reisha mengundang ledekan sahabat-sahabatnya, dan Mbah Ashley yang tadinya berwajah dingin ikutan tersenyum dengan celetukan Nirma, “Cie cie ada yang abis ciuman nih…!”
“Kok kalian tahu aku habis ciuman sama Mandala?”
“Ya tahulah, tadi kami ga sengaja liat lo ciuman ama Mandala di pos ronda.
“Ih siapa…?” Reisha menolak celetukan Nirma dengan wajah yang semakin merona merah.
“Yahhh lo lah, kita lihat kok adegan kalian di pos ronda,” Shina menyambung.
“Hmmm ciuman paling romantis yang pernah aku lihat. Ahh andai Ronny seperti Mandala. Aku juga ingiiin!” Loli jadi teriak-teriak berisik.
“Hiiis apaan sih kalian, udah malam, tidur semua! Reisha kamu jangan terlalu berharap banyak ya. Kaena kalian beda, Kunti dan Tuyul jika bersatu sangat banyak pantangan dan rintangannya. Apalagi Mandala setahu Mbah, Mami angkatnya akan menjodohkan dia dengan salah satu gadis anak tuyul yang kaya raya. Entahlah Mbah tidak tau persis, hanya slentang-slenting kabar burung hantu,” kegembiraan Reisha tiba-tiba padam. Apa yang dikatakan Mbah Ashley membuat dirinya takut. Reisha tidak ingin kehilangan pria yang dia cintai untuk kedua kalinya.
@@@
Malam esoknya. Lagi-lagi Reisha dan Mandala nge-date di pos ronda. Tapi kali ini Reisha dan Mandala saling curhat.
Bagai pepatah, bila masa sulit terlewati walau berat dan bila kita mampu melewati maka Tuhan akan membukakan pintu lain untuk menuju ke arah yang bahagia. Dalam hitungan waktu manusia, Reisha menghilang baru satu minggu. Tapi dalam hitungan dunia alam lelembutan, rasanya Reisha sudah merasa lama mengenal teman-teman barunya.
Tidak pernah terpikir semasa hidup akan kehidupan yang tidak kalah menggairahkan setelah bencana tersadis menimpanya. Reisha tidak mau terlalu banyak mengingat apa yang terjadi karena hanya menimbulkan sakit hati. Reisha ingin memendam rasa dendam yang telah dilakukan Lydia sahabatnya, akan tetapi perjalanan waktu seakan selalu menghubungkan dirinya dengan orang-orang yang Reisha ingin lupakan dalam kehidupan barunya.
Apalagi kehadiran Mandala bisa sejenak melupakan rasa sakit yang telah ditimbulkan Edward saat berciuman dengan Lydia. “Ah, sakiiit sekali Man!” panggilan sayang Reisha buat Mandala.
Mandala dengan terbuka menyiapkan bahunya saat Reisha mulai menangis saat teringat masa lalunya. Mandala sangat paham dengan lelembut baru yang hadir dalam dunia bayang-bayang biasanya mati tidak wajar. Seperti belasan tahun yang Mandala alami saat dia harus mati dengan tragis demi membela kehormatan istrinya yang tengah dipaksa melayani para pemabuk suruhan Tuan Djorgi yang telah mengutangkan jutaan padamya.
Jangankan Reisha yang baru seminggu bergabung, dirinya saja yang sudah ratusan tahun masih selalu menyimpan dendam pada Tuan Djorgi yang menyuruh anak buahnya menghabisi dirinya dengan menebaskan golok di tubuhnya.
Tapi semua telah terbalaskan. Semua back to zerro setelah Mandala pulih dari rasa sakit hati karena istri dan anak semata wayangnya pun meninggal, hanya saja mereka langsung menuju ke alam yang selayaknya sehingga Mandala terpisah dengan mereka. Berjalan terkatung-katung sendiri. Beruntung seperti juga Reisha, Mandala menemukan sesama tuyul yang baik-baik hingga sekarang Mandala akui kesempatan di kehidupan lain ternyata bertemu dengan orang-orang yang lebih bertoleransi dan sangat care.
“Reisha aku bisa menjamin di sini kita bisa lebih percaya dengan mereka, karena logikanya kita sama-sama makhluk yang kesasar dan tidak tahu akan berapa lama akhirnya kita bisa lepas dari alam ini. Dan kita semua adalah orang yang mati karena kejahatan orang lain yang menyebabkan kita mati dengan tidak wajar. Oleh karena itu kita saling memahami dan tidak berniat untuk saling menyakiti, bahkan sebaliknya mereka akan membantu kita membalaskan dendam pada manusia-manusia yang telah mencelakakan kita.”
“Apa yang telah kamu lakukan Man! Sehingga kamu merasa back to zerro?” Reisha menyimak sharing kekasihnya tentang apa yang membuat Mandala terdampar.
Hubungan makhluk lemah yang semakin menguat. Di antara sunyi hati tetapi masih ada setitik bahagia karena semua tidak beda jauh seperti alam pertama, hanya saja semua teman-teman baru antah-berantah asalnya.
“Aku setiap hari mencuri harta benda Tuan Djorgi, setiap saat ada waktu dan harta yang dia simpan di rumah pasti aku curi. Bahkan dia mau simpan di manapun semua tidak luput dari perampokan yang aku lakukan dengan tangan sendiri. Jangan heran lama-kelamaan dia jatuh miskin hingga final dia benar-benar terpuruk karena istrinya selingkuh dan anak-anaknya melakukan kejahatan yang pada akhirnya dihukum seumur hidup,” Mandala diam sesaat. Reisha bagai melihat film layar lebar dengan pemeran utamanya Mandala.
“Tuan Djorgi perlahan aku buat menderita dan aku suka menyaksikan kematiannya yang pelan-pelan. Lebih kejam lagi istrinya berselingkuh dengan sahabat bisnisnya. Semua bisa terjadi karena aku sebagai sutradara di belakang hancurnya Tuan Djorgi. Bisman, sahabat Djorgi aku buat matanya terhipnotis atas kecantikan Enggi, istri Tuan Djorgi yang sebenarnya tidak cantik-cantik amat,” Reisha menghembuskan napas dan sabar mendengarkan latar belakang kekasihnya.
“Hingga akhirnya aku puas setelah serangan jantung membunuhnya, Reisha!” wajah dingin Mandala memancarkan ketampanannya. Sungguh Edward kalah tampan dengan wajah dingin ini yang bagai Keanu Reeves, aktor ganteng yang membuatnya jatuh cinta kepada pesakitan Charlize Theron saat main Sweet November.
“Dan kau merasa puas bisa membalaskan amarahmu Man?”
“Sejujurnya tidakkk, hanya sesaat dan selebihnya bukan ketenangan yang aku dapat Reisha. Bahkan dendam ini membuat aku akan semakin lama di alam ini. Sebuah misterius yang kita sendiri tidak bisa menebak. Hanya saja akan lebih baik kita berbuat baik karena kebaikan ini yang akan membantu kita terlepas dari alam sesat. Sebuah rahasia yang aku pelan-pelan pelajari. Memang kita diberi kesempatan untuk balas dendam. Tapi balas dendam ini ternyata bagai jebakan! Kita akan bisa tersesat selamanya. Reisha jujur aku belajar banyak dan aku tidak mau membantu dirimu membalas dendam terhadap orang-orang yang berlaku jahat terhadapmu.
Malah sebaliknya biarkan alam yang akan membalas setiap tetes darah yang telah mereka perbuat terhadap kita. Jadi jangan kamu perkeruh tanganmu untuk membalas kejahatan yang telah terjadi. Tengah asyiknya Mandala dan Reisha bediskusi, tiba-tiba suara lengkingan terdengar menyakitkan telinga dan penuh amarah.
“Mandalaaaa, Pulang! Kamu dari tadi Mami lihat sedang asyik ngobrol dengan kunti! Pulang!”
“Iya Miiiih, tapi kenalin dulu dengan teman dekat Mandala sekarang,” Reisha sudah menjulurkan tangannya tapi mendadak terdiam karena mama Mandala melihatnya dengan tatapan tidak suka. Entah kenapa hati Reisha berdebar dengan kencang, debarannya melebihi saat dia ditembak pertama kali jadian dengan Edward. Mata mami Reisha seperti mengilatkan api amarah yang Reisha sendiri mendadak bingung dan salah tingkah karena kebekuan yang tercipta.
“Eh kunti baru, kamu jangan kegenitan ya dan jangan harap Mandala handsome my darling akan jadi pacar kamu. Kalau kamu nekat, langkahin dulu mayat Mami. Denger kamu kunti ingusan!” kali ini Reisha sadar kalau mami Mandala benar-benar benci sebenci-bencinya.
Reisha pulang sambil melayang-layang, langkahnya tidak jauh dengan pikirannya yang melayang juga entah ke mana. Tersadar kalau Reisha terlalu cepat jatuh cinta. Reisha teringat kembali akan dendam kesumatnya yang ingin terbalaskan dan kembali saatnya Reisha tercambuk dengan nasihat Kunti Ashley, kalau yang sekarang harus dia lakukan adalah menghimpun kekuatan, bukan malah pacaran dan cinta-cintaan dengan lawan jenis.
“Ah Lydia, Edward! Teganya kalian menghempaskan aku dalam dunia yang pernah aku pertanyakan sewaktu aku hidup. Ternyata memang nyata terjadi, ada kehidupan lain…” bisik pilu Reisha.
Reisha benar-benar tidak bisa memejamkan mata sepulang ketemuan dengan Mandala dan berakhir dengan pengusiran yang dilakukan mami Mandala secara tidak langsung. Dan Mandala yang salah tingkah dengan tanpa bisa berbuat banyak saat maminya melancarkan aksi penolakan terhadap dirinya.
Hingga sayup terdengar suara azan yang membuat perih sekujur tubuh, padahal suara azan itu hanya lamat-lamat dari masjid yang cukup jauh jaraknya. Reisha baru sadar rasa sakit yang ditimbulkan oleh suara azan yang terasa menguliti kulitnya.
“Aduuuh, aduuuh…” Reisha mengaduh menahan perih yang timbul.
“Rei… Rei… lo tidak tidur ya semalaman?” tiba-tiba Kunti Ashley sudah di sebelahnya.
“Iya, Mbah Ashley… gue sudah berusaha tidur tapi pikiran gue masih banyak melayang-layang pada berbagai kejadian yang menimpa gue dengan begitu cepat.”
“Gue tahu, gue bisa membaca pikiran lo yang tengah resah gundah gulana. Lo sudah jatuh cinta dengan tuyul ganteng Mandala dan lo terima dia jadi pacar lo, tapi mami Mandala pasti menentang hubungan kalian? Dan lo tadi sudah berhadapan langsung dengan maminya Mandala yang sangat matre di lingkungan kita.”
“Mami Mandala matre?” Reisha garuk-garuk rambutnya yang terasa semakin gemuk menggimbal.
“Iya mami Mandala sampai rela menjual anak angkatnya pada bos tuyul terkaya dan punya anak cewek yang… hmmm kalah jauh cantik dengan diri lo Rei!”
“Aduuuh, ternyata sifat matre tidak hanya di dunia manusia saja ya Mbah Ashley. Gue… gue sungguh menyayangi Mandala. Bersamanya gue merasa tenang, merasa disayang dan dilindungi sebelum kejadian tadi.”
“Maksud lu?”
“Iya Mbah, gue sedih karena Mandala tidak ada pembelaan atau sepatah dua patah kata untuk membela gue di depan maminya. Gue seolah-olah sendiri lagi… itulah kenapa gue tidak bisa memejamkan mata.”
“Tentu saja Mandala tidak bisa membela lo karena sama dia juga tidak mau dijuluki tuyul durhaka. Sama persis dengan manusia!”
“Aduuh, Mbah… kulit gue masih terasa cekit-cekit dengar suara orang mengaji itu, membuat gue pusing juga. Padahal gue tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya. Suara azan dan suara orang mengaji membuat gue merasa adem. Tapi ini sungguh menyakitkan tubuh gue,” Reisha menutup telinganya.
“Sabarlah! Ini karena lo belum banyak menguasai ilmu perkuntian, memang suara azan dan mengaji akan selamanya membuat lo sakit sampai saatnya lo akan terlepas. Tapi sudahlah itu nanti. Yang pasti lo harus belajar semedi tarik kekuatan bumi, langit juga angin agar lo bisa lebih ringan melayang dan saatnya lo bisa menampakkan diri pada orang yang telah membuat lo mati. Juga bila lo tega menampakkan diri pada mama lo yang masih tidak percaya akan kematian lo. Nih baca berita lo yang jadi headline di mana-mana!”
kata Mbah Asley sambil menunjukkan koran pada Reisha. Reisha baru sadar semua berita lokal dan nasional memuat kematian dirinya. Jelas terpampang mayatnya yang hancur dan mulai membusuk pada sebuah koran lokal yang memasang tanpa aturan kemanusiaan.
“Kasihan mama lo Rei, selalu histeris bila berita tentang lo disiarkan! Lo harus balas satu per satu orang yang telah membuat lo dan keluarga lo menderita! Jadi gue harap lo jangan terlalu senang-senang dengan Mandala yang memang primadona! Lo harus menghimpun kekuatan dan itu bisa lo lakukan dengan konsentrasi dan pengarahan dari gue.
“Apa yang lo alami sudah pernah gue rasakan. Satu per satu gue binasakan musuh gue Rei!” Reisha bisa merasakan suatu dendam yang telah terbalas dengan sadis yang dilakukan Mbah Ashley.
@@@

Download Titik & Koma

* Available on iPhone, iPad and all Android devices