Kacamata Kematian

Reads
187
Votes
0
Parts
15
Vote
by Titikoma

4. Dicintain 2 Hati

Langit
Teng…tong
Terdengar bel kost di telingaku. Ya, sejak kuliah aku sudah memilih jadi anak kost biar lebih mandiri. Kost yang aku tempati ini berisi 3 orang cowok lainnya. Aku sih santai aja, bentar lagi juga teman kost bakal bukain pintu.
Teng…Tong
Aku semakin kesal. Orang yang di luar rumah, tak sabaran banget. Ini ketiga kalinya dia memencet bel. Sesaat kemudian aku baru ingat, dua teman kos lagi pulang kampung dan satunya lagi kuliah. “
“Iya, sebentar!” teriakku. Dengan malas aku menyeret langkah ke luar kamar ingin membuka pintu rumah.
Setelah pintu terbuka lebar, aku malah celingak-celinguk, sebab aku tak mendapati seorang pun. “Siapa yang tadi mencet bel ya? Jangan-jangan…”
Bulu kudukku berdiri membayangkan orang yang mencet bel itu makhluk astral. Namun tiba-tiba mataku tertuju pada sebuah kotak persegi panjang. Kotak itu dilapisi kertas payung. Aku penasaran dengan kotak tersebut. Aku lalu memungut kotak itu. Di atas kertas payung tertulis “To : Arsyil Langit Ramadhan” namun tak ada nama pengirimnya.
Isi bingkisannya apa? Dan siapa yang mengirim bingkisan ini? Rasa penasaran akan isi bingkisan menjalar dalam hatiku. Cepat-cepat merobek kertas payung yang menyelimuti bingkisan itu. Dalam hitungan menit aku sudah dapat melihat isi bingkisan. Isinya ternyata hanya cokelat berbentuk hati dan sepucuk surat.
Pelan-pelan aku baca isi surat yang kupegang.
Happy Valentine day’s Langit. Semoga kamu suka ya sama cokelat yang aku bikin khusus buat kamu. Di hari kasih sayang ini izinkan aku memberikan sebuah puisi untukmu.
Cinta selalu menyakitkan hati
Terluka & menangis dia tak pernah peduli
Selalu cuek seakan tak pernah terjadi
Selalu merasa benar walau terkadang salah
Mengaku yang paling dicintai namun akhirnya dikhianati
Tapi semua telah terjadi
Sampai hanya bisa diam sampai kemudian hari.
Arsyil, harus kuakui sejak pertama kali aku melihatmu aku sudah menaruh hati padamu namun sayang aku baru berani mengungkapnya sekarang. Aku harap kamu bersedia menerima cintaku yang tulus ini.
Aku tunggu balasan darimu ya.
Salam cinta,
Lesty
Mataku membulat. Sulit dipercaya seorang Lesty menyatakan cinta kepadaku. Lesty itu calon juragan kost-kostan. Ya, dia anak ibu kos yang aku tempati ini. Lesty sendiri lumyan manis. Dia berkulit hitam dan memiliki lesung pipi. Sayangnya Cuma satu giginya kuning gara-gara dia jarang gosok gigi.
Nath apa yang membuat bola mataku tiba-tiba tertuju ke arah jam dinding yang menempel di ruang tamu. Aku terpekik kaget saat melihat jarum jamnya. “Oh, my good. Sudah jam sembilan. Mampus aku telat ke kampus.”
Aku bergegas masuk ke rumah untuk bersiap-siap ke kantor. Sementara surat yang kupegang, kutaruh di meja ruang tamu dulu. Nanti setelah pulang kampus baru kubalas surat dari Lesty.
***
“Sial!”
Aku sudah buru-buru datang ke kampus eh dosennya malah nggak hadir karena ada urusan keluarga. Coba kalau beliau ngasih tau dari kemarin, aku nggak perlu capek-capek datang ke kampus hari ini.
Ting!
Ada BBM masuk Chiara Alvina.
Hey, lagi ngapain?
Aku balas pesan BBM dari dia
Lagi bête. Udah buru-buru datang ke kampus eh dosennya malah nggak hadir karena ada urusan keluarga. Coba kalau beliau ngasih tau dari kemarin, aku nggak perlu capek-capek datang ke kampus hari ini.
Chiara Alvina : Kok bisa sama ya? Dosenku juga hari ini nggak datang.
Aku : Dosen kita berjodoh kali ya. Hehehe.
Chiara Alvina : Bisa jadi. Eh, aku boleh nanya sesuatu nggak sama kamu?
Aku : Boleh. Nanya apa?
Chiara Alvina : Kamu dah punya pacar?
Aku : Belum.
Chiara Alvina : Wah, kebetulan banget. Aku juga belum punya pacar. Boleh nggak aku daftar jadi pacarmu. Jujur, sih waktu pertama kenalan sama kamu, aku dah suka sama kamu.
Glek!
Aku menelan ludah membaca pesan BBM terakhir dari Chiara. Mimpi apa aku semalam jadi hari ini aku ditembak dua cewek cantik? Apa ini efek khasiat kacamata yang kubeli dari Om Anthony?
Kacamata yang kupakai ini benar-benar hebat. Belum 2x24 jam khasiatnya sudah keliatan. Pertama Arshita sudah mulai ngobrol sama aku, kedua dicintai oleh dua hati. Hatinya Lesty dan Chiara.
Secantik apapun Lesty dan Chiara nggak akan berpengaruh di hatiku. Hatiku sudah menyimpan satu nama seorang gadis. Siapa lagi kalau bukan Arshita Bintang Oktarina? Mumpung lagi kosong, aku menyempatkan diri menulis balasan surat untuk Lesty.
Jangan salahkan cinta karena tak bersalah
Jangan dera cinta bukan ia ingin terdera
Salahkan luka yang enggan pergi
Salahkan ego diri yang tak bisa mencintai sepenuh hati
Kusalahkan diri ini mengapa tak mendamba saja padamu
Tapi hati ini terlalu kecil menampung besarnya cintamu
Maafkan aku yang telah punya cinta sederhana sendiri
Tapi takkan kubiarkan engkau terbang dengan sayap tak terkepak penuh
Aku di sini tetap mendukungmu sebagai sahabatmu.
Happy Valentine Days juga Lesty. Makasih banget atas cokelatnya. Makasih juga karena kamu mencintaiku. Tapi maaf, aku nggak bisa membalas perasaanmu. Aku harap kamu bisa menerima keputusanku ini dengan lapang dada. Walaupun demikian, aku tetap menyayangimu sebagai adikku.
Oh iya kalau kamu benar-benar mencintaiku, aku mohon jangan kamu kasih tau ke ibumu ya tentang kita ini.
Ya, aku memutuskan untuk menolak cinta Lesty. Di surat yang kutulis, sengaja aku minta Lesty merahasikan hal ini dari ibunya. Bisa berabe. Bisa-bisa aku ditendang dari kos, kalau beliau tau aku menolak cinta anak semata wayangnya.
Soal cinta Chiara, aku jawabnya nanti-nanti saja. Aku mau mengorek-ngorek info tentang Arshita lewat dia dulu. Kalau aku tolak dia sekarang, bisa-bisa dia bakal menghindariku.
“Maafin aku Chiara, aku harus memanfaatkan kamu. Aku doain moga kamu dapetin cowok yang lebih dariku,” gumamku.

Download Titik & Koma

* Available on iPhone, iPad and all Android devices