
by Titikoma

Cemplon Mulya, Namaku
Saat sekolah kita berharap nantinya setelah lulus akan dapat kerjaan yang bagus. Kerjaan yang bisa menopang sehari-hari dalam kehidupan kita. Ini ceritaku dan pasti bukan cerita kamu... apa yang aku tulis ini kisahku dan bukan kisah kamu jadi kalau berbeda sudah pasti! Tapi kalau ada kesamaan anggap saja kita pernah melewati atau mengalami kejadian yang hampir sama dalam hidup kita. Aku Cemplon Mulya sosok orang berlabel ‘Sersan’ Serius tapi Santai, jujur kalau bukan itu urusan akademis atau pekerjaan pada nantinya, aku itu pembawaannya sangat santai. Mau tahu yang aku maksud ‘santai’ di sini? Aku santai dalam berteman tidak suka pilih-pilih dan tidak harus dari kasta tertentu, semua oarng bisa menjadi teman bagiku, asik-asik aja asal dia juga tidak merugikan kita untuk kepentingan-kepentingan yang hanya mengenakan sepihak. Aku tidak terlalu ribet dengan penampilan, cukup baju kaos oblong dan celana jeans udah membuat aku merasa nyaman. Ber-jeans tiga perempat dan berkaos tanpa kerah adalah baju favorit aku kemana-mana. Dalam hal makanan aku juga termasuk jenis omnivora alias pemakan segala. Loh segala? Maksudnya mau itu sayuran ataupun daging aku santap, jadi santai saja kalau mau ngajak aku makan-makan di manapun hayo aku berangkat. Ha ha ha ngarep.com ada yang ajak-ajak aku traktir. Oh ya panggil saja namaku Cemplon lengkapnya sih Cemplon Mulya, aku nggak tahu juga apakah yang aku tulis ini nanti bakalan jadi satu buku terus selesai atau malah masih bersambung. Tapi sih berharap kalau banyak yang suka,untuk sekuelnya aku juga siap untuk lebih banyak meluangkan waktuku untuk menceritakan pada penulisnya alias tukang ketiknya. Bener dong sebenarnya tukang ketik saja soalnya yang ditulis ide-ide aku eh cerita-cerita aku! tapi tetaplah tukang ketiknya mba Nenny Makmun yang buat aku merasa berjasa dan merasa lega soalnya bisa berbagi tentang perjalanan hidup aku seorang Cemplon Mulya. Cewek yang baik hati, manis, tidak sombong, suka berbagi, suka hal-hal baru, culun, polos dan suka berteman dengan siapa saja bahkan aku dianggap terlalu baik jadi terkadang juga sesekali dimanfaatin. Jadi novel intermezzo ini base on true story lho! Hemmm maksud dimanfaatin di atas contohnya aku yang rajin kuliah punya catatan yang rapi jadi suka jadi pusat peminjaman catatan. Kalau saja buku catatanku itu bisa protes kali sebelum di fotokopi akan minta royalti setidaknya 10% sama orang-orang yang mau hanya mengkopi catatanku tanpa perlu datang ke kampus dan mendengarkan berbusabusa penjelasan pak dan bu Dosen. Dasarnya Cemplon Mulya suka berbagi jadi aku ikhlas saja saat temanteman ‘baek’ yang ingin nilai ujiannya bagus tapi jarang masuk dengan mengkopi catatanku plus minta aku menerangkan maksud catatan-catatan kecilku yang sebenarnya itu adalah kunci-kunci aku untuk memahami mata kuliah tersebut. Jujur! selama aku ngajarin temen-temen yang mengkopi buku catatanku saat dekat-dekat waktu ujian aku juga dapat keuntungan juga sih. Pas waktunya ujian aku jadi nggak usah pakai acara SKS alias belajar dengan Sistem Kebut Semalam karena hampir seluruh materi ujian sudah aku kuasai. Sementara teman-teman lain pada minum kopi bergalon-galon agar mata nggak merem saat belajar semalam suntuk nyaingin pak Dalang yang sedang pertunjukkan wayang sampai pagi, aku sebaliknya memilih tidur biar paginya bisa fresh menghadapi ujian. Nggak ada yang rugi ternyata berbagi kebaikan, dengan mengajari mereka aku otomatis jadi belajar tanpa menunda-nuda hari H! Harinya waktu ujian! Makanya aku juga rajin saranin mereka untuk kuliah dong! kan mereka udah bayar mahal-mahal untuk kuliah, rugi sebenarnya kalau gak datang, tapi yah selalu ada alasan kenapa mereka tak bisa mengikuti kuliah. Selalu ada aja acara lain. Namaku di Universitas Pemulihan Negara jadi lumayan tenar di antara mahasiswa mahasiswi jarang ngampus, Cemplon Mulya rajin kuliah, catatan kuliahnya rapi dengan catatan kakinya yang detail plus Cemplon juga bersedia menerangkan langsung catatannya dan tidak pelit. Kostan aku jadi ramai dikunjungi teman-teman seangkatan dan juga kakak kelas yang mengulang mata kuliah yang sama aku ambil. Aku jadi serasa artis mendadak, bahkan kadang saat aku tidur temantemanku masuk jadi bunga tidur, mereka mengeluk-elukan aku dan berteriak mengucapkan say thanks karena lulus mata kuliah berkat mempelajari catatan aku. “Terima kasih Cemplon ... ” “I Love you Cemplon, catatan kamu memang luar biasa sakti ... ” “Aku lulus berkat kamu Cemplon, luuup you so much!” “Jangan kapok ya minjemin catatan kamu padaku, semoga mata kuliah Ekonomi Internasional kita Dosennya sama, jadikan aku bisa pinjam catatan kamu lagi ... ” Dan aaaaghhhh gubrak! Aku jadi serasa melayang ke angkasa dan akhirnya bruk! Aku terbangun karena badanku sudah ada di lantai. Aku hanya mimpi! Mimpi serasa jadi artis sesaat. Yah sesaat saja jelang ujian banyak yang butuh catatan buku aku, setelah ujian apalagi liburan juga sepi! Aku Cemplon Mulya terlupakan! Tapi sudahlah apapun memang harus ikhlas bukan? Jadi jangan berharap apapun dari apa yang kita kerjakan sehari-hari baik untuk diri kita juga untuk orang lain. Setuju banget dalam agama diberi tahu kalau menolong dengan tangan kiri, usahakan tangan kanan tidak usah melihat. Kalau kita meolong nggak usah bilang-bilang hanya akan mengurangi pahala dan yang terpenting ya itu tadi ‘i k h l a s’ tanpa pamrih. Jadi jangan berharap apapun balasan dari orang yang sudah kita tolong. Cukup Allah yang mencatat pahala kita dan Allah jugalah yang akan balas semua kebaikan kita pada orang lain. (Maaf walau teori dan kebenarannya sangat sulit dipraktikkan tapi kita harus selalu mengingat dan saling mengingatkan). Bukan hanya dalam pinjam meminjam catatan jelang ujian, tapi Cemplon Mulya selalu berusaha berbuat baik dalam segala hal. Itulah aku, Cemplon Mulya, selalu mempunyai itikad baik terhadap siapapun karena aku juga berharap orang melakukan yang sama terhadap diriku.