
by Titikoma

Waktu Yang Habis
Entah kenapa Kinanti jadi merasa sedih dengan waktu yang akan habis, waktu tersisa tinggal tiga belas hari lagi. Besok tugas dia dan Lintang adalah urusan keputrian, dirinya mengajar make up dan Lintang mengajar keterampilan bunga kertas. Sore yang cerah beberapa remaja putri tanggung tampak malu-malu bermain ke basecamp KKN, biasalah cowok-cowok suka menggoda-goda yang membuat remaja-remaja ABG jadi tersipu-sipu malu. “Baiklah adik-adik, Kak Kinanti akan mengajari ber-make up… nah semua siap ya. Ini ada beberapa alat make up dari pelembab, foundation, bedak tabur, bedak padat, eyes shadow, eye brow atau pensil alis, eye liner, blush on, lipstik, dan maskara. “Nah Kakak minta tolong ada yang mau jadi model ngga? Soalnya tanpa model dan dipraktikkan langsung nggak akan jadi. Setelah ini kalian bisa mencoba sendiri.” “Marni saja ni Kak… cantik,” kata seorang cewek menunjuk temannya. Cewek yang ditunjuk memang manis. Dengan kulit sawo matang tapi wajahnya manis dipandang, bulu matanya panjang, matanya bulat, bibirnya tipis, dan hidungnya mancung. “Hmmm pantesan Kak Latif mau nongkrongin kelas make up, ternyata banyak yang cantik-cantik,” Kinanti menyindir Latif yang bengong-bengong sambil memegang kamera DSLR-nya. Kinanti yakin bukan dirinya yang jadi sasaran bidikan kamerannya tapi anak remaja-remaja tanggung yang Latif foto, sementara Bagus sesekali tersenyum masih mengajar anak-anak kelas nyanyi. “Sebelum dan sesudah memakai make up harus membersihkan wajah dulu dengan susu pembersih dan cleansing. Kak Kinanti akan mengajarkan dasar ber-make up natural. Jadi buat aktivitas keseharian bila berangkat kerja, jalan-jalan dan kalau ada acara bisa dipertebal sesuai keinginan, asal jangan menor ya!” Kinanti tersenyum sesaat memperhatikan remaja-remaja yang berbinarbinar matanya melihat alat-alat make up dan mulai memegang apa yang Kinanti sebutkan namanya satu per satu. “Make up merupakan alat kecantikan yang selalu dibawa wanita ke mana saja. Dengan memakai make up, seorang wanita akan terlihat lebih cantik, anggun dan menawan. Bagi seorang wanita, make up adalah salah satu kebutuhan alami yang dapat merubah penampilan dan dapat menambah rasa percaya diri dalam hal penampilan. Karena make up dapat merubah seseorang dari biasa menjadi luar biasa. Sebenarnya cara memakai make up sangat mudah. Semuanya tergantung bagaimana cara kita mengaplikasikan make up tersebut dengan benar dan pas. Pertama setelah wajah dibersihkan, sebelum memakai make up pakailah pelembab yang ringan sesuai dengan kulit, pakai foundation yang pas dengan kulit, bisa juga mencampurkan 2 atau 3 warna untuk menyamarkan dengan warna kulit yang kita miliki agar telihat lebih natural dan alami. pakailah kuas untuk memakai bedak padat atau bedak tabur, agar bedak dapat menutup wajah kita dengan sempurna dan tetap terlihat ringan. Waktunya memakai eye shadow, bagi yang memiliki kulit putih sebaiknya memakai warna-warna terang agar kulit tidak terlihat pucat seperti warna biru, hijau dan ungu. Sedangkan bagi yang memiliki kulit kuning langsat dapat memakai warna emas dan cokelat. Terakhir bagi pemilik kulit sawo matang dapat memakai eye shadow dengan warna gelap dan metalik, agar kulit terlihat bercahaya dan segar seperti warna emas, cokelat, hijau tua, dan biru tua. Gunakan eye brow atau pensil alis agar terlihat lebih hidup. Kita dapat memakainya dengan menekan pelan-pelan dari bagian ujung dalam alis hingga ke bagian luar dari batas alis. Eyeliner dapat membantu untuk memperindah kelopak alis. Maka aplikasikan eyeliner berwarna cokelat atau abu-abu agar terlihat natural, juga dapat mengaplikasikan eyeliner berwarna hitam agar mata terlihat lebih besar dan indah. Aplikasikan dengan menarik garis mulai ujung mata dari bagian dalam hingga mengarah keluar dengan hati-hati. Lentikkan bulu mata memakai maskara. Pakailah lipstik dengan warna natural, untuk kulit putih dan kuning langsat dapat mengaplikasikan lipstik dengan warna cerah, seperti pink dan oranye. Sedangkan bagi yang memiliki kulit sedikit gelap cocok sekali memakai lipstik berwarna cokelat bersemu oranye. Langkah terakhir untuk make up natural adalah memakai blush on dengan warna natural, seperti warna merah muda, oranye dan peach. Aplikasikan blush on agar terlihat seperti gambaran ekspresi kita. Arahkan blush on mulai dari tulang pipi hingga telinga bagian dalam agar telihat lebih segar dan fresh.” Kinanti tersenyum, tak terasa keringatnya menetes. “Nah sekarang silakan dicoba, masing-masing berpasangan mendandani temannya lalu gantian,” lega juga sudah menjelaskan cara ber-make up. Remaja putri dengan antusias dan tanpa malu-malu semua mencoba dan penasaran ber-make up. Lintang membantu juga sembari mempersiapkan alat-alat membuat bunga kertas krep. Setelah selesai mencoba dan puas dengan dandanan, mereka mengikuti kelas bunga krep dan ada sepuluh ibu-ibu juga yang mengikuti. Jelang magrib acara kewanitaan dan mengajar menyanyi selesai. Selepas salat magrib lalu menyeruput teh tubruk buatan Emak Sarjo. “Nggak terasa ya sudah mau habis masa KKN Gus...” Kinanti mendesah, sepertinya dia mulai merasa suka dan menikmati desa ini dan ingin selalu merasakan Bagus yang dekat dan menemaninya dalam kegiatan mereka. “Iya, hmmm… kenapa kamu suka di sini? Selepas KKN kan kita bisa kok sekali-kali ke sini. Besok jalan-jalan yuks, ada daerah deket sini yang terdapat candi kecil-kecil gitu lho. Kata temanku buat foto-foto bagus, pemandangannya dekat ladang persawahan jadi segar banget,” Bagus menawarkan jalan-jalan. “Besok kita gak ada kegiatan selain rutinitas ya?” Kinanti mengingat rencana besok. “Iya tenang aja, lagian sore kan jatah Jaka dan Latif ngajar, gak apalah kita keluar selepas asar sekalian aja kita koordinasi dengan tim Dilon di desa sebelah untuk pelaksanaan bazar minggu besok,” usul Bagus. “Iya, nanti aku izin ke Jaka sekalian apa aja yang perlu kita koordinasikan acara gabungan beberapa tim KKN. Nggak terasa sudah memasuki acara puncak ya, tinggal bazar dan panggung seni hiburan rakyat,” Kinanti tersenyum pada Bagus. Di sambut anggukan tanda setuju. “Dan semoga hubungan kita baik-baik saja ya setelah lepas KKN, tidak ada yang berubah.” Kinanti berkata lanjut. Bagus tersenyum dan mengiyakan. Setelah selesai berkoordinasi dengan grup KKN Dilon, Bagus tampak sudah tidak sabar menunjukkan tempat tersembunyi yang indah. Berboncengan dengan jaket tebal, sepatu kets, dan topi sport melintasi jalan yang berkelok naik turun. Meski sudah memegang kencang Bagus, sesekali tubuh Kinanti terguncang dengan jalanan yang bebatuan menuju lokasi candi. “Lihat Kinan! Keren, pasti banyak yang nggak tahu ya di sini dulu mungkin pernah ada sejarah kehidupan raja-raja yang belum terdeteksi,” Bagus memarkirkan motornya, sudah tidak sabar mendekat ke sebuah candicandi kecil yang tersusun bebatuan. Sebuah gundukan batu yang cukup banyak, padat dan tinggi tersusun membentuk candi utama, dan sisanya lebih pendek dan sedikit membentuk candi-candi mungil yang mengitari candi utama. Bagus memotret Kinanti dalam beberapa angle, dan sesaat bagus sudah memasang self timer, kamera di letakkan pada salah satu tumpukan candi yang datar puncaknya dan rendah. Bagus terbirit-birit lari dan memeluk Kinanti dari belakang sesaat kedipan lampu indikator semakin cepat dan ‘pret’ sebuah pose kemesraan tercipta. Bersama Bagus, Kinanti mersakan cinta yang hangat. Cinta yang berbeda dengan Mas Fauzi yang lebih formal dan menjaganya seperti adik, bukan kekasih. Dengan Bagus, Kinanti tidak hanya sebagai pajangan, setidaknya saat ini bisa berbagai hal enak dibicarakan, kalau ada silang pendapat masalah program KKN juga sekejap kemudian baikan dan merasa berperan dengan pencapaian program Bagus. Selama ini mereka merasa saling membantu dan ketergantungan untuk mencapai keberhasilan program KKN keseluruhan. Acara terpenting selanjutnya adalah bazar sosial gabungan dengan para peserta KKN kelompok lain yang tersebar di beberapa desa. Bazar sosial menjual sembako dengan harga sangat murah, baju-baju bekas layak pakai, alat tulis, buku-buku anak dan umum, alat-alat salat bahkan plastikplastik untuk rumah tangga. Semua didapat dengan mengumpulkan hampir sepuluh kelompok, dari kelompok Jaka dan Kinanti banyak memberikan baju-baju bekas layak pakai. Sementara sembako mereka membelinya di grosiran sehingga dapat harga miring dan dijual ke masyarakat. Antusias belanja masyarakat dengan harga yang murah sangat besar, tidak ada hitungan beberapa jam semua dagangan ludes. Setelah berfoto-foto untuk dokumentasi, Tiara, bendahara bazar didampingi Jaka yang juga terpilih ketua Bazar sibuk menghitung sejumlah uang yang akan diserahkan pas acara hiburan rakyat di balai desa. Uang yang diberikan simbolik sebagai rasa terima kasih anak-anak KKN diberi kesempatan untuk mengabdikan ilmu yang didapat di kampus setelah hampir tiga tahun dan kesempatan bersosialisasi sebenarnya tidak bisa dibayarkan dengan materi. Tapi inilah salah satu cara terbaik, jadi bazar yang mereka lakukan menganut asas dari kami bertukar dari mereka dan akhirnya untuk mereka juga. Akhirnya seminggu sebelum kepulangan acara hiburan rakyat digelar. Peserta cewek-cewek sibuk mengurus snack dan minuman, sementara Kinanti mendandani anak-anak asuhannya yang akan tampil pentas menari dan menyanyi, juga remaja-remaja yang sudah belajar ber-make up. Selain membantu mendandani anak-anak kecil, mereka juga saling bergantian mendandani temannya untuk menyanyi kor diiringi petikan gitar Bagus dan Latif bergantian. Acara berjalan lancar, dimulai sambutan-sambutan kepala desa, RW dan tokoh agama kemudian dosen pengunjung dan ketua KKN secara umum, berlanjut satu demi satu hiburan hasil karya anak-anak KKN melatih anakanak didiknya tampil. Tampak wajah-wajah sumringah dan bangga orang tua yang menonton bila salah satu anak mereka maju ke panggung. Saat Latif mengiringi remaja putri menyanyi, Kinanti yang duduk agak menjauh dari keramaian merasakan tangannya digenggam, ternyata Bagus yang barusan tampil mengiringi anak-anak kecil menyanyikan lagulagu Aku Seorang Kapiten, Amelia, Anak Kambing Saya. Kini Bagus sudah menggenggamnya. Entah kenapa ada rasa takut menyusup di hatinya, kalau seiring selesainya masa KKN dan kembali ke dunia normal yang akan merubah segalanya. Semua berubah tidak semanis masa-masa KKN. Tidak cukup dua bulan kebersamaan akan abadi, Kinanti takut apa yang terjadi antara dirinya dan Bagus hanya cinta lokasi yang manis, setelah ini semuanya menjadi cerita lain.