
by Titikoma

Lahirnya Novel #kaubegitusempurna
6 Oktober 2015 Ting! Ada BBM masuk dari Mhala. Kakak, aku penggemar novelmu. Kapan nih ada novel baru lagi? Jari-jariku menari lincah di atas keypad untuk mengetik balasan untuknya. Novelku yang baru ada kok. Judulnya Sumpah Cinta. Tak sampai lima menit, pesan BBM-ku dibaca olehnya. Dia kembali membalas pesan BBM-ku. Ada di Gramedia nggak novelnya? Aku : Sumpah Cinta aku terbitin di indie jadi hanya terjual online. Dia : Yah, aku nunggu novel kakak ada di Gramedia aja deh. Ini yang membuat aku heran, setiap kali pembaca novelku menanyakan kapan novel baru terbit lalu aku tawarin beli novel yang terbit di indie dulu mereka enggan untuk membelinya. Dan ujung-ujungnya mereka mengatakan nunggu ada di Gramedia. Apakah di mata pembaca novel yang nangkring cantik di Gramedia itu kualitasnya lebih bagus dari terbitan indie? Atau mereka enggan membaca novel terbitan indie karena berat di ongkir? Hanya mereka yang tahu jawabannya. Berbicara soal Gramedia, aku jadi teringat dua naskah novelku yang di acc mayor label. Salah satunya berjudul ‘Difable? Nggak Masalah tuh!’ Pikiranku melayang ke tahun 2014. Tak ada angin dan badai tiba-tiba aku dikejutkan menerima sebuah pesan di facebook dari Mas Editor Wahyu Qolbu. Isi pesannya, “Rin, kamu mau nggak garap naskah orderan Wahyu Qolbu?” Aku balas pesannya. “Boleh. Temanya apa?” Dia bales lagi, “Kamu nulis true story perjalanan hidupmu dari SD-jadi penulis.” Deg! Aku dilema yang sangat dahsyat. Menulis true story itu nggak segampang nulis fiksi. Dituntut membuka luka lama plus membeberkan rahasia yang sudah kupendam berpuluh tahun. Untung saat ini aku punya pembimbing novel pribadi. Namanya Rayaka Bima Anggara. Bagiku dia bukan sekadar pembimbing, tapi juga teman curhat. Ya udah aku curhat sama dia lewat WA. Aku : Bim, aku dapet tawaran garap naskah orderan dari editor mayor label. dia minta aku nulis true story perjalan hidup dari SD-sekarang. Menurutmu gimana? Aku terima gak?’” Dia : wajib kamu terima. ini kesempatan besar. kesampatan nggak datang dua kali. Atas dorongan dari Bima, aku nerima orderan tersebut. Tes! Air mataku jatuh mengenai telapak tangan. Aku memang nggak pernah kuasa menahan air mata jika ingat Bima. Kembali berbicara soal naskah novel. Aku dikasih waktu penggarapan itu cuma satu bulan. Alhamdulillah, aku menyelesaikannya tepat waktu. Naskahnya hanya jadi 65 halaman. Pas aku kirim naskah ke editor, dia minta aku revisi dan nambahi 35 halaman lagi. Aku mau memenuhi permintaannya. Bulan Februari fix selesai revisi. Bulan Maret dikirimi MoU. Novelnya nggak langsung terbit nunggu antrian panjang dulu. Sampai sekarang pun naskahnya belum terbit-terbit. Untungnya penerbit memberikan uang muka senilai 1,5 juta. Uang itu aku pakai buat merayakan ulang tahun di Pondok Lima. Ting! Ada BBM masuk lagi. Kali ini dari Mas Editor Wahyu Qolbu. Mataku membulat ketika melihat isi pesannya. Dia mengirimiku foto. Dan dia juga mengatakan, “Itu cover novelmu. Gimana? Kamu suka nggak?” Aku membalas pesannya, “Suka banget. Eh, tapi judulnya kok Kau Begitu Sempurna, kayak lagu Andra The Backbone aja.” “Itu judul dari pimred Wahyu Qolbu. Katanya biar pembaca penasaran. Kamu tau sendiri lagu Andra itu booming banget. Siapa tau kalau novelmu dikasih judul yang sama seperti lagu Andra, novelmu ikutan booming.” Mendengar penjelasannya, aku nggak protes lagi. Aku pikir penerbit lebih tau yang terbaik buat novelku. Buru-buru aku simpan foto yang dikirimkan Mas Editor Wahyu Qolbu. Lalu aku mengunggah foto tersebut ke instagram dan Facebook. Dengan keterangan foto, “Ini nih penampakan cover novel baruku yang terbit di wahyu qolbu. Keren kan? Untuk tanggal terbitnya aku lum tau, doain aja moga kelahirannya lancar dan normal. Bukan cuma covernya yang keren, yang ngasih endors pun juga keren. Di antaranya : -Mbak Nenny Makmun, ratu antologi yang sudah melahirkan 200 lebih buku antologi dan 10 novelnya mejeng cantik di Gramed. -Om Wenda Koiman, penulis skenario ftv SCTV. -Om Dwi Suwignyo, owner Pesantren Penulis. -Mitha Juniar, penulis muda yang sudah melahir 8 novel di Gramed. Sebelum ada yang nanya, “Mbak, novelnya genre apa? Dan ceritanya tentang apa?” Aku jawab dulu, “ini novel berdasarkan kisah nyataku dari SD-jadi penulis.” Dengan baca novel ini kalian bisa mengetahui sisi lain sosok Ariny NH So, tungguin tanggal terbitnya ya guys!” Kabar terbitnya novel di Wahyu Qolbu nggak membuatku puas begitu aja. Aku berambisi novel itu best seller dan difilmkan. Aku muter otak cari cara mewujudkan ambisi jadi nyata. Samnbil berpikir, aku buka Instagram. Siapa tau di sana menemukan sesuatu. Di beranda banyak artis-artis ngeendors produk. Bola lampu di kepala menyala. “Klo novel KBS dipegang seleb bakal laku keras kali ya?” Aku lagi ngefans berat sama Ammar Zoni – actor yang memerankan tokoh Rajo langit di sinetron 7 Manusia Harimau dan Dante Valreand – actor yang memerankan tokoh Ito di sinetron Aku Anak Indonesia. Minta alamat langsung ke mereka, nggak bakal dibalas. Mereka kan super duper sibuk. Jalan satu-satunya memberikan novel KBS lewat orang terdekat artis tersebut. Pikiranku langsung tertuju ke Desti dan Om Endik Koeswoyo. Desti, dia teman facebookku yang ngefans berat sama Angelica Simpeler. Dia juga pernah bilang kenal dekat sama Dante Valreand. Secara Dante itu mantannya Angel. Sedangkan Om Endik merupakan salah satu penulis scenario 7 Manusia Harimau. Dia itu ramah banget sama penonton 7 Manusia Harimau. Setiap kali koment di akun instagramnya pasti dibalas. Untuk memastikan mereka bias membantuku atau nggak, aku mengirimkan pesan dulu ke mereka. Desti lewat BBM. Om Endik lewat Line. Aku nge-BBM Desti. Des, lo bias nggak bantuin gue ngasih novel ke Angel dan Dante Valreand? Pan lo sering dating ke loksyut mereka. Ting! Muncul balasan dari Desti. Bisa dong. Mana novelnya? Puas BBM-an sama Desti, aku beralih ke line untuk mengirimkan pesan ke Om Endik. Om, aku ngefans banget sama 7 MH. Boleh nggak aku minta alamat Om? Soalnya aku mau ngasih kado buat Ammar Zoni dan Samuel Zylgwyn. Satu jam kemudian baru Om Endik balas pesan lineku. Boleh kok. Dia juga memberikan alamat rumah lengkap dengan nomor HP. Andai aku terlahir normal, pasti aku sudah jingkrak-jingkrak di kasur. Saking bahagianya membaca pesan mereka yang bersedia membantuku. Sekarang tinggal nunggu terbit KBS sampai di rumah baru bias kirim novelnya ke mereka. Ah, aku jadi nggak sabar melihat foto 4 artis itu memegang novel Kau Begitu Sempurna. 1 November 2015 Aku lagi asyik garap novel yang berjudul Reuni Mantan, tiba-tiba smartphone di dekatku berbunyi. Dari bunyinya seperti pemberitahuan line dan instagram. Ketika aku lirik layar smartphone dugaanku benar. Ada 2 pesan line dari Om Endik. Ternyata dia mengirimkan foto Ammar Zoni dan Samuel Zylgwyn memegang novel Kau Begitu Sempurna. Tanpa banyak cincong, aku menyentuh tulisan ‘simpan foto’ pada layar smartphone. Nggak lupa aku mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya ke Om Endik. Aku beralih ke instagram. Eh, dapet kejutan lagi. Angelica Simpeler dan Dante Valrean mention aku di foto selfienya yang memegang nove Kau Begitu Sempurna. Mataku berkaca-kaca melihat foto empat artis tersebut. Pasalnya novel itu jatuh ke tangan artis nggak mudah, butuh ekstra kesabaran. Waktu aku kirim novel KBS ke Desti, Angel lagi ada di Lawang Sewu dan Dante pulkam ke Palembang. Untung Angel nggak lama di sana, seminggu kemudian dia dah balik ke Jakarta. Langsung aja Desti ngacir ke lokasi syuting Angel. Angel nggak langsung selfie, dia sibuk syuting Bioskop Trans TV. Kirim novel ke Om Endik pun juga melalui proses lumayan. Paket yang kukirim ke Om Endik ternyata diretur pak pos gara-gara rumah om ewndik nggak ada orangnya dan ditelpon nggak diangkat. Demi Ammar Zoni aku nggak nyerah gitu aja. akuu balik line Om Endik, minta alamat yang lain. Eh, aku dikasih alamat kantor istrinya Dita Faisal, di TV One. Dan akhirnya paket itu sampe ke tangan bebeb Ammar Zoni. Sebelum aku posting ke instagram dan facebook, terlebih dahulu fotofoto tersebut dijadikan satu. Begitu selesai tinggal sentuh icon camera di bawah instagram. 4 pemain sinetron yang terlihat sempurna di mataku. Mau terlihat sempurna juga seperti mereka? Yuk, baca novel #KauBegituSempurna. Di Gramedia ada kok. Order lewat aku juga bisa. Bonus TTD loh. Langsung aja inbox aku dengan mencantumkan alamat lengkap, nope, dan jumlah orderan. Aku tunggu orderannya ya, Say. Itulah caption foto yang kuunggah. Nggak lupa foto itu kusambungkan ke facebook juga. Sedetik kemudian foto terpampang cantik di beranda instagram. Jleb! Mendadak smartphoneku mati karena habis baterai. Dan sialnya lagi mati listrik. Rasanya pengen ngelempar bom ke kantor PLN. Abis matiin listrik di saat tidak tepat. Pukul 19.00 Alhamdulillah, listrik sudah nyala. Hal pertama kulakukan adalah menchanger dan menyalakan smartphone. Baru lima menit smartphone aktif, sudah ada banyak pemberitahuan masuk di facebook ataupun instagram. Pertama-tama aku cek instagram dulu. Ada 20 pesan masuk. Mereka semua mengorder novel KBS. Banyak pula yang memberikan like dan minta izin untuk me-repost foto yang kuunggah. Aku balas pesan mereka satu persatu dulu baru pindah ke facebook. Di facebook pun juga demikian. Ada 15 orang order novel KBS lewat inbox. Aku benar-benar nggak nyangka, efek dari minta endors artis sedahsyat ini. Dalam satu hari ada 35 orang yang order novel KBS. 2 novel sebelumnya 10 eks buku terbit setahun nggak habis-habis. Dari lahirnya novel KBS sampai jatuh ke tangan artis, aku dapat pelajaran berharga yakni tak ada perjuangan dan kesabaran berakhir sia-sia. Semuanya pasti berbuah manis.