Kacamata Kematian

Reads
183
Votes
1
Parts
15
Vote
by Titikoma

1. Kejombloanku

Langit
Pandanganku lurus ke depan, seketika bola mataku tertuju pada seorang gadis cantik jelita berambut sebahu sedang bergandengan mesra dengan seorang cowok. Rasa nyeri menyeruak di antara sisi hatiku. Ah, sial. Kenapa aku harus melihat pemandangan menyakitkan itu?
Kenalin, namaku Arsyil Langit Ramadhan. Biasa dipanggil Langit. Gadis cantik jelita berambut sebahu itu bernama Arshita Bintang Oktarina. Aku sudah menyukainya sejak pertama kali bertemu dengannya-waktu SMA. Lebih tepatnya saat satu kelompok di MOS.
Dari mata turun ke hati. Jujur saja, aku menyukainya karena wajahnya yang putih bersih, tanpa jerawat, bola matanya cokelat, matanya sipit, bulu matanya lentik dan pipinya chubby. Ibarat artis dia itu mirip Gisella, istrinya Gading Marten.
Sakit yang kurasa bukan karena dia
Tapi karena kau pilih cinta yang salah.
Penggalan lirik lagu Tangga berjudul Utuh sama persis yang aku rasakan saat ini. Aku rela dia bersama cowok lain tapi kenapa dia malah memilih Samuel Anggara menjadi kekasihnya?
Samuel Anggara, di kampus ini terkenal sebagai cowok playboy. Selama satu bulan dia sudah lima kali ganti cewek. Tingkat ketampanannya di atas rata-rata. Konon kabar burung yang beredar dia itu masih saudara jauh Samuel Zylgwyn. Ituloh actor yang memerankan tokoh Gumara Peto Alam di sinetron 7 Manusia Harimau.
Ya, harus kuakui aku memang sinetron lovers. Semua nama tokoh sinetron Indonesia aku hapal. Dari sekian banyak cewek di Indonesia kenapa Samuel mencintai Arshita?
Aku mengambil sisir lipat. Nah, di sisir lipat itu ada cerminnya. Bayangan wajahku yang jelek, hitam, banyak jerawat dan gigi maju terpantul di cermin itu. Ah, pantes saja Samuel dengan mudahnya mendapatkan cewek. Sedangkan aku sejak lahir hingga usia 25 tahun masih setia menjomblo.
Aku merasakan pundak disentuh seseorang.
“Hey, Bro. Ngapain lo ngeliatin Samuel dan Arshita pacaran? Jangan bilang lo iri sama kemesraan mereka,” ujar orang yang menyentuh pundakku tadi.
Dari suara bass-nya, aku sudah bisa mengenali. Pemilik suara itu tak lain dan tak bukan adalah, Franco sohibku sejak SMA. Dia bernasib sama denganku, jomblo sejak lahir juga. Tapi bedanya dia lebih ganteng dariku. Ibarat artis, dia mirip Joshua Suherman.
“Iya, gue iri sama kemesraan mereka. Franco, coba lo jawab yang jujur wajah gue jelek banget ya jadi Arshita sama sekali nggak pernah lirik gue?”
“Eng… Gimana ya?” Franco malah nanya balik. Dia juga terlihat bingung sambil menggaruk kepala bagian belakang. “Lo nggak jelek kok cuma kurang menarik aja.” Dia kembali melanjutkan omongannya.
Ah, sial. Jawaban Franco sama sekali tak memuaskan hatiku. Jelek dan kurang menarik apa bedanya coba?
“Franco, lo ada ide nggak biar wajah gue itu keliatan lebih ganteng dari Samuel atau setidaknya bisa bikin Arshita mau gue ajak jalan.”
Pikiranku melayang ke masa SMA. Waktu itu hujan deras, Arshita belum dijemput sama Recky, pacar pertamanya. Aku menawarkan bantuannya buat mengantar dia pulang. Kebetulan aku bawa mobil. Eh, Arshita malah langsung kabur tanpa menjawab ajakanku. Emang aku hantu jadi mesti kabur segala?
Franco mengernyitkan dahi. Namun sesaat kemudian dia senyum mengembang terlukis di wajahnya. “Besok lo ikut gue ke sebuah tempat yang bisa bikin wajah lo terlihat ganteng di mata cewek-cewek.”
Kini giliranku yang mengernyitkan dahi. “Lo mau bawa gue kemana? Ke salon atau dokter operasi plastic?”
“Masih rahasia Negara. Pokoknya lo tenang aja, kali ini pasti berhasil bikin wajah lo jadi ganteng.”
Hatiku agak ragu sebenarnya. Tapi aku coba memercayai Franco. Toh, selama ini saran yang diberikan olehnya selalu menguntungkanku. Ah, aku jadi tak sabar menunggu esok hari. Kira-kira besok Franco membawaku kemana ya?
***
Pukul 17.00
Bibip … bibip
Bunyi alarm HP membuyarkan seluruh mimpi indah tidur siangku. Walaupun nyawaku belum terkumpul, tapi aku masih ingat betul sebelum tidur siang sempet menyetel alrm HP di jam lima sore.
Kebiasaan Arshita itu kalau upload foto di instagram jam lima sore. Ya, aku selama ini selalu nge-stalk akun instagram Arshita. Makanya hapal banget jadwal dia upload foto. Dengan mata terpejam, aku meraba-raba sekitar kasur untuk mencari HP kesayangan. Begitu ditemukan langsung saja kusentuh icon instagram di layarnya.
Di beranda instagram, ada foto Arshita. Dia kali ini berpose manyun-manyunin bibir bersama Chiara, sahabatnya sejak SMA. Aku senyum-senyum sendiri melihat foto itu. Arshita kalau lagi manyun, lucu banget tapi tetap cantik jelita.
Perasaanku mengatakan sebentar lagi Arshita bakal menyusul Ria Ricis sebagai selebgram. Terbukti foto apapun yang diuploadnya selalu banjir like dan komentar. Mendadak aku jadi penasaran mereka komentar apa sih di akun Arshita?
Ternyata yang komentar itu kebanyakan cowok. Dan mereka rata-rata mengatakan, “Hey, cantik. Dah punya cowok lum? Mau dong daftar jadi cowok kamu.”
Menyebalkan sekali kan komentarnya? Pada dasarnya Arshita itu bukan hanya cantik rupa, melainkan cantik hatinya juga. Semua komentar menyebalkan di fotonya, dibalas dengan emoticon senyum manis.
Ntah kenapa hatiku tergerak untuk ikut-ikutan memberikan komentar di foto Arshita. Sejenak aku memikirkan kata-kata yang pas dulu.
Hahaha … wajahmu lucu banget tapi tetep cantik kok.
Barang satu detik, kata-kata yang kuketik sudah tercantum di foto ang diupload Arshita lima menit yang lalu. Jantungku jadi berdebar-debar. Kira-kira komentarku dibalas Arshita nggak ya?
Sepuluh menit telah berlalu. Bolak-balik ngecek pemberitahuan, tapi tak ada mention dari Arshita. Aku jadi penasaran. Kembali kuintip komentar di foto Arshita.
Ah, sial. Komentar cowok di bawah komentarku dibalas sama Arshita, sedangkan aku? Gini-gini nih nasib cowok berwajah pas-pasan, boro-boro Arshita mau jalan sama aku, komentarku di fotonya aja dicuekin. Aku menentuh dada. Nyesek, Bro. Sumpah.
“Oke, fine. Arshita, mungkin hari ini lo nyuekin gue tapi liat aja besok saat muka gue dah jadi ganteng. Gue bakal bikin lo ngejar-ngejar gue, dan saat itulah gue beraksi. Gue bakal cuekin lo balik biar lo sadar bahwa karma itu masih berlaku.”    

Download Titik & Koma

* Available on iPhone, iPad and all Android devices