cinta satu paket
Cinta Satu Paket

Cinta Satu Paket

Reads
84
Votes
0
Parts
13
Vote
by Titikoma

Janji Cinta

Malam itu Renata diantar sampai rumah, bahkan Azka turun dan sempat bertemu Bunda Nurul yang masih terjaga, dan kagetnya Bunda Nurul ketika melihat lelaki yang menolong Renata saat melahirkan. Bunda Nurul, lelaki inilah yang membiayai semua persalinan Renata enam tahun lalu tanpa sepengetahuan Renata, Bunda Nurul menanyakan siapa yang melunasinya dan ternyata seorang pria. Siapa lagi kalau bukan lelaki yang tampak santun berdiri di depannya dan menyapa sopan. “Apa kabar Bunda? Masih ingat saya?” Azka menyapa dengan santun. “Haah iya meskipun Bunda sudah tua tapi Bunda tidak lupa kebaikan kamu Nak...” Renata kaget, kenapa bunda begitu ramah dan langsung ingat sebuah kebaikan. Yang Renata ingat cuma saat Azka mengazani putranya, setelah itu sudah tidak ada lagi. “Maaf ya Nak , kita masih berutang banyak dengan kamu. Nanti Bunda akan bicarakan dengan Rena biaya yang telah kamu pinjamkan untuk persalinan Renata,” Bunda Nurul langsung ke permasalahan lalu. Diam-diam memang Bunda Nurul berdoa untuk dipertemukan dengan Azka, pria enam tahun lalu yang membiayai semua tagihan persalinan putrinya. Dan sekarang baru Renata tahu, selama ini dia mengiranya Nadine sehingga sangat bersalah saat tahu kalau Jovan adalah suami Nadine. Setahu Renata, Nadine lah yang membiayai persalinannya maka dia merasa berutang budi, sayangnya belum sempat membayar utang, terlalu cepat ada banyak kisah yang melupakan sejenak akan utang ini. Renata kaget kalau ternyata yang membiayai operasi caesar-nya enam tahun lalu adalah Azka. Semakin yakin hatinya kalau Azka memang menyimpan sebuah cinta yang tulus dari dulu, bahkan sampai sekarangpun dia memiliki niat yang baik. Saat bersamaan Renata menatap Azka, ternyata sebaliknya Azka pun menatapnya dengan penuh makna.  “Walau sehari ku tak berhenti ... Untuk mencari bunga hati ... Oh rasa cinta bersabarlah menantinya ... Oh rasa cinta bersabarlah menantinya ... Begitu lama aku mencoba ... Dan sampai kini tak berdaya ... Oh rasa cinta bersabarlah menantinya ... Oh rasa cinta bersabarlah menantinya ... Walau tak ku punya ... Tapi ku percaya cinta itu indah ... Walau tak terlihat ... Tapi ku percaya cinta itu indah ... Oh rasa cinta bersabarlah menantinya.”_Letto - Cinta Bersabarlah.  Setelahnya semua terasa menyenangkan. Azka tidak meributkan status dan masa lalu Renata. Sama-sama membangun cinta yang melekat di hati Azka dan datang dengan kesadaran di hati Renata. Logika yang berjalan dengan perasaan yang bermain. Azka pria mapan dan dia mencintainya dari dulu sampai sekarang dipertemukan lagi. Renata tanpa paksaan menerima cintanya yang sekarang. Memang inilah rahasia tentang jodoh yang tidak pernah kita duga. Setelah enam tahun melewati keterpurukan dan bangkit, apakah menjanjikan jalan cinta yang dibangun mulus? Ternyata tidak selalu mudah melewatinya. Meskipun rasa cinta yang sangat besar Azka terhadap Renata dan putranya, Nathan Azkara yang sudah setengah tahun ini dekat dengan dirinya. Cinta satu paket yang sama sekali tidak dipermasalahkan meskipun Nathan bukan anak kandungnya, tapi cinta Azka memang tulus untuk mereka berdua. Semalam mamanya yang tahu dari Nadine kalau calon kakaknya adalah Renata, sahabatnya sewaktu SMU, cerai dengan sahabat Azka dan sekarang malah akan jadi istri Azka, putra kesayangannya. Yang lebih memberatkan lagi Nathan, anak bawaan dari Renata. Mama sangat tidak setuju, “Mama bukannya menghalangi niat kamu menikahi Renata, Az! Tapi apa kamu gak mikir siapa Renata dan siapa kamu? Masa kamu pria mapan, mandiri, anak mama yang ganteng nggak bisa dapatin wanita baik-baik. Malahan milih Renata yang janda cerai, ada anak lagi! kamu mau urusin anaknya juga.” Mama Meylina menasihati Azka panjang lebar. “Tapi Mah, Renata itu wanita yang bisa membahagiakan aku, dan aku tidak peduli status dia,” bela Azka, terbayang akan Nathan anak Renata yang sudah lengket dengannya. “Azka apa yang menarik lagi dari Renata sih? Heran! Kamu itu masih single, bukan duda! Sudah bagus-bagus dengan Elizabeth malah putus! Sekarang malah dapat janda beranak! Cinta macam apa sih yang ada di hati kamu?” Azka terdiam sejenak. Teringat saat Renata memastikan apakah dia tidak main-main dengan cintanya. Syarat yang Renata berikan adalah “Cintailah aku dalam satu paket Az, 93 91 jika kau mencintai aku, maka cintailah Nathan juga, sanggupkah kamu?” jawab Renata ketika Azka utarakan rasa cinta dan niat seriusnya untuk melanjutkan hubungan mereka ke dalam jenjang pernikahan. “Aku mencintai kalian berdua dengan tulus dan tanpa syarat!” ungkap Azka. Dan luluhlah Renata dalam pelukan Azka yang menawan hatinya. Tapi Mama Meylina bukanlah wanita yang gampang melepas putra kesayangannya begitu saja. “Mama tetap tidak setuju Az! kamu sebenarnya mau memilih Mama atau Renata? Inilah saatnya kalau kamu mau membalas budi orang tua!” tegastegas Mama Meylina mengultimatum Azka. “Azka tetap pada pendirian Ma, maafkan Azka,” ujar Azka sambill berlalu. Geram Mama Meylina ditinggal begitu saja oleh putra kesayangannya. “Baiklah Az, kalau kau tetap memilih wanita bodoh itu, jangan harap Mama akan merestui perkawinanmu! Pergi!” Mama Meylina sudah tidak bisa menahan emosinya. Baru kali ini Azka berani melawan mamanya. Bagaimana tidak, dia adalah anak kesayangan mamanya, apalagi dia satu-satunya cowok. Di manakah Cinta itu Cinta yang datang dan pergi Begitu sajakah… Cinta Memberi kekutan Untuk mempertahankan Yang kadang sulit dimengerti Cinta Hadir bagai air Menyejukan dan membasahi Dahaga hati Mengalir ke urat nadi Menggerakan kehidupan Di mana Cintaku… Kuharap masih tersimpan Rapi di hatimu Sayang… By R Azka teringat akan puisi yang terselip di buku kerjanya dari Renata yang mengungkapkan akan cintanya.  Setelah ribut dengan Mama Meylina, Azka memutuskan untuk keluar rumah sejenak menenangkan pikiran. Tapi yang ada rasa resah dan bingung. Saat dirinya bahagia dipertemukan dengan cinta yang terpendam bertahun-tahun dan sebuah langkah serius meminta restu mamanya yang ada malah sebaliknya. Mama yang selama ini mendukungnya dalam sekolah dan pekerjaan walau dirinya mengambil keputusan tidak bekerja pada perusahaan keluarga benar-benar tidak menyetujui kalau menikahi Renata. Dan, tiba-tiba… “Duarrrrrr” benturan keras mengenai mobilnya, Azka sudah tidak tersadarkan lagi, kekacauan dalam hati dan pikirannya membuat dia tidak konsentrasi mengendarai mobilnya. Hari-hari dilalui dua wanita yang sama-sama mencintai seorang pria yang kini tengah tergolek lemah antara hidup dan mati, “Riazka Herlambang” bukan lagi lelaki ganteng yang diimpikan setiap wanita, kini dia tergolek koma hampir enam bulan. Kecelakan mobil yang seharusnya merenggut nyawanya apabila dilihat dari kondisi mobilnya yang tidak berbentuk ditabrak truk container, ternyata Allah masih berkehendak lain. Sesekali air mata menetes dari dua belah matanya, bergantian Mama Meylina dan Renata menjaganya. Sungguh suatu tebusan yang berat untuk menyatukan dua wanita yang dicintai dan suatu cinta satu paket yang Azka perjuangkan dengan keyakinannya, bahwa dia akan bahagia akhirnya dengan Renata dan Nathan Azkara. Dan Azka akan berjuang untuk itu semua. Waktu menguji kesabaran dua wanita yang sama-sama menguasai hatinya, sama-sama sangat berarti dalam hidupnya dan dua wanita yang ingin Azka bahagiakan di sisa waktunya. Keyakinan cintanya masih diberi kesempatan untuk diperjuangkan. “Don’t stop me have a good time good time. Don’t stop me don’t stop me … Ooh ooh Alright I’m burning through the skies Yeah!” By Two hundred degrees.


Download Titik & Koma

* Available on iPhone, iPad and all Android devices