Sinopsis
Aku menunggu kereta yang akan membawaku pulang. Masih lama sepertinya. Udara dingin yang berhasil menembus jaketku membuatku bergidik. Hanya sekaleng kopi hangat dan syal hitam hadiah almarhum ayahku yang bisa melawannya.
Aku menatap sekitar. Hanya ada seorang pegawai kantoran yang tengah bersandar di sebelahku. Tak ada yang lain. Hingga mataku menemukan seseorang. Tepat di seberang rel.
Kami bertatap muka. Syal warna hitamnya melingkar dan memberi kehangatan di lehernya. Syal yang mirip sekali dengan punyaku. Tangannya dimasukkan ke dalam saku mantelnya yang panjang. Kulihat di balik bajunya tersembunyi seragam kantoran. Rambut hitamnya yang panjang dibiarkan terurai hingga bahu, dia juga menyampirkan pedang di pinggangnya. Kebetulan yang aneh.
Other Stories
Dua Mata Saya ( Halusinada )
Raihan berendam di bak mandi yang sudah terisi air hangat itu, dikelilingi busa berlimpah. ...
7 Misteri Di Korea
Untuk membuat acara spesial di ulang tahun ke lima majalah pariwisata Arsha Magazine, Om D ...
Always In My Mind
Sempat kepikiran saya ingin rehat setelah setahun berpengalaman menjadi guru pendamping, t ...
Melepasmu Untuk Sementara
Menetapkan tujuan adalah langkah pertama mencapai kesuksesanmu. Seperti halnya aku, tahu ...
Balada Cinta Kamaliah
Badannya jungkir balik di udara dan akhirnya menyentuh tanah. Sebuah bambu ukuran satu m ...
Dante Fairy Tale
“Dante! Ayo bangun, Sayang. Kamu bisa terlambat ke sekolah!” kata seorang wanita ge ...